Senin, 29 September 2014
Peran Pada Produksi Film
Reviewed by Esemka
Date 9/29/2014 09:00:00 PM
Label:
artikel
,
film
,
umum
Peran Pada Produksi Film
TIM
PRODUKSI
I.
MANAGER
PRODUKSI
Mengadakan pembagian tugas personal,
diantaranya : Penulis Naskah, Sutradara (Breakdown Skenario, menunjuk personal
untuk membuat storyline), membuat jadwal shooting, membuat perkiraan
anggaran/budgetting dan membentuk divisi-divisi lainnya.
II. Penulis Naskah
Menciptakan dan menulis dasar acuan dalam
bentuk naskah/skenario atas dasar ide cerita atau dari orang lain.
III. SUTRADARA
Bertugas mengarahkan sebuah film sesuai
dengan manuskrip yang dibuat penulis naskah. Sutradara juga bertugas mengawal
petugas atau pekerja masing-masing divisi untuk memenuhi dan membimbing kru
teknisi dan narasumber dalam merealisasikan kreativitas yang dimilikinya.
IV. Asisten Sutradara
Terbagi dalam 3 bagian
1. Mengatur Penjadwalan
2. Bloking
3. Kontinuiti Adegan
Setelah menerima naskah dari sutradara ia
langsung menganalisa per-scene (tempat, properti dll)
V.
VIDEOGRAPHER
Mengambil gambar atau mengoperasikan kamera
saat shooting, bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera dan
juga pencahayaan dalam suatu adegan.
VI. Director Of Photography
Kepala atau kru divisi teknis pengambilan
gambar, bertanggung jawab terhadap pencahayaan dan semua aspek dalam gambar, seorang
dop harus peka terhadap cahaya.
VII. AUDIOMAN
Bertanggung jawab atas semua teknis audio
saat produksi maupun pasca produksi, tergabung dalam divisi teknis bersama DOP
dan VIDEOGRAPHER.
VIII. Behind The Scene
Mendokumentasikan seluruh kegiatan saat
pra-produksi, produksi dan pasca produksi.
Mengapa Manusia Perlu Agama?
Reviewed by Esemka
Date 9/29/2014 01:44:00 PM
Label:
artikel
,
Pendidikan agama islam
,
tugas
,
umum
Mengapa Manusia Perlu Agama?
MANUSIA PERLU AGAMA
Mengapa manusia dimuka bumi ini memerlukan agama?
Dengan seseorang yang memiliki agama itu
dapat membantu dan member pencerahan spiritual pada dirinya, manusia memerlukan
agama tidak sekedar untuk dihadapan tuhannya saja, melainkan juga membantu
dirinya dalam menghadapi bermacam-macam problema yang kadang-kadang tidak
ddapat dipahami.
Disisi lain dalm kehidupan social, bagi
seorang muslim agama diperlukan untuk menjadi dasar dalam menata kehidupannya
baik ekonomi, politik, social, budaya maupun aspek lainnya sehingga kehidupan
menjelmakan perilaku islami.
Misalnya saja dalam aktivitas:
1) Ekonomi
Seorang muslim tidak akan memenuhi
kebutuhannya(sandang, pangan, dan papan) kecuali dengan cara yang halal.
2) Politik
Seorang muslim tidak akan mencapai kekuasaan dengan
cara menghalalkan segala cara dan menyalahgunakan kekuasaan.
3) Sosial
Seorang muslim akan menjalani hidup dengan harmonis
dan memiliki kepedulian dengan siapa saja tanpa memandang asal, suku, agama,
ras dan golongan.
Kenapa
Manusia Butuh Agama. Dalam kehidupan manusia, agama merupakan hal yang
terpenting untuk di anut oleh setiap individu. Tanya kenapa? Mengapa Manusia
Membutuhkan Agama?. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa Agama
adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan
manusia dan manusia serta lingkungannya. Agama sangat penting dalam kehidupan
manusia antara lain karena agama merupakan : sumber moral, petunjuk kebenaran,
sumber informasi tentang masalah metafisika, dan bimbingan rohani bagi manusia
baik di kala suka maupun duka.
Agama
Sumber moral
Dapat
disimpulkan, bahwa pentingnya agama dalam kehidupan disebabkan oleh sangat
diperlukannya moral oleh manusia, padahal moral bersumber dari agama. Agama
menjadi sumber moral, karena agama mengajarkan iman kepada Tuhan dan kehidupan
akhirat, serta karena adanya perintah dan larangan dalam agama.
Agama
Petunjuk Kebenaran
Sekarang
bagaimana manusia mesti mencapai kebenaran? Sebagai jawaban atas pertanyaan ini
Allah SWT telah mengutus para Nabi dan Rasul di berbagai masa dan tempat, sejak
Nabi pertama yaitu Adam sampai dengan Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW.
Para nabi dan Rasul ini diberi wahyu atau agama untuk disampaikan kepada
manusia. Wahyu atau agama inilah agama Islam, dan ini pula sesungguhnya
kebenaran yang dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala, yaitu kebenaran yang
mutlak dan universal.
Agama
Sumber Informasi Metafisika
Sesungguhnya
persoalan metafisika sudah masuk wilayah agama tau iman, dan hanya Allah saja
yang mengetahuinya. Dan Allah Yang Maha Mengetahui perkara yang gaib ini dalam
batas-batas yang dianggap perlu telah menerangkan perkara yang gaib tersebut
melalui wahyu atau agama-Nya. Dengan demikian agama adalah sumber infromasi
tentang metafisika, dan karena itu pula hanya dengan agama manusia dapat
mengetahui persoalan metafisika. Dengan agamalah dapat diketahui hal-hal yang
berkaitan dengan alam barzah, alam akhirat, surga dan neraka, Tuhan dan
sifat-sifat-Nya, dan hal-hal gaib lainnya. Dapat disimpulkan bahwa agama sangat
penting bagi manusia (dan karena itu sangat dibutuhkan), karena manusia dengan
akal, dengan ilmu atau filsafatnya tidak sanggup menyingkap rahasia metafisika.
Hal itu hanya dapat diketahui dengan agama, sebab agama adalah sumber informasi
tentang metafisika
Agama
pembimbing rohani bagi manusia
Dengan
sabdanya ini Nabi mengajarkan, hendaknya orang beriman bersyukur kepada Allah
pada waktu memperoleh sesuatu yang menggembirakan dan tabah atau sabar pada
waktu ditimpa sesuatu yang menyedihkan. Bersyukur di kala sukadan sabar di kala
duka inilah sikap mental yang hendaknya selalu dimiliki oleh orang beriman.
Dengan begitu hidup orang beriman selalu stabil, tidak ada goncangan-goncangan,
bahkan tenteram dan bahagia, inilah hal yang menakjubkan dari orang beriman
seperti yang dikatakan oleh Nabi. Keadaan hidup seluruhnya serba baik. Bagaiman
tidak serba baik, kalau di kala suka orang beriman itu bersyukur, padahal , Jika engkau bersyukur akan
Aku tambahi, kata Allah sendiri berjanji (Ibrahim ayat 7). Sebaliknya, orang
beriman tabah atau sabar di kala duka, padahal dengan tabah di kala duka ia
memperoleh berbagai keutamaan, seperti pengampunan dari dosa-dosanya(H.R
Bukhari dan Muslim), atau bahkan mendapat surga (H.R Bukhari), dan sebagainya.
Bahkan ada pula keuntungan lain sebagai akibat dari kepatuhan menjalankan
agama, seperti yang dikatakan oleh seorang psikiater, Dr. A.A. Brill .Setiap orang yang betul-betul menjalankan agama, tidak bisa
terkena penyakit syaraf. Yaitu penyakit karena gelisah rsau yang terus-menerus.
MANUSIA PERLU AGAMA Mengapa manusia dimuka bumi ini memerlukan agama?
Reviewed by Esemka
Date 9/29/2014 05:02:00 AM
Label:
agama
,
artikel
,
tugas
MANUSIA PERLU AGAMA Mengapa manusia dimuka bumi ini memerlukan agama?
MANUSIA PERLU AGAMA
Mengapa manusia dimuka bumi ini memerlukan agama?
Dengan seseorang yang memiliki agama itu
dapat membantu dan member pencerahan spiritual pada dirinya, manusia memerlukan
agama tidak sekedar untuk dihadapan tuhannya saja, melainkan juga membantu
dirinya dalam menghadapi bermacam-macam problema yang kadang-kadang tidak
ddapat dipahami.
Disisi lain dalm kehidupan social, bagi
seorang muslim agama diperlukan untuk menjadi dasar dalam menata kehidupannya
baik ekonomi, politik, social, budaya maupun aspek lainnya sehingga kehidupan
menjelmakan perilaku islami.
Misalnya saja dalam aktivitas:
1) Ekonomi
Seorang muslim tidak akan memenuhi
kebutuhannya(sandang, pangan, dan papan) kecuali dengan cara yang halal.
2) Politik
Seorang muslim tidak akan mencapai kekuasaan dengan
cara menghalalkan segala cara dan menyalahgunakan kekuasaan.
3) Sosial
Seorang muslim akan menjalani hidup dengan harmonis
dan memiliki kepedulian dengan siapa saja tanpa memandang asal, suku, agama,
ras dan golongan.
Kenapa
Manusia Butuh Agama. Dalam kehidupan manusia, agama merupakan hal yang
terpenting untuk di anut oleh setiap individu. Tanya kenapa? Mengapa Manusia
Membutuhkan Agama?. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa Agama
adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan
manusia dan manusia serta lingkungannya. Agama sangat penting dalam kehidupan
manusia antara lain karena agama merupakan : sumber moral, petunjuk kebenaran,
sumber informasi tentang masalah metafisika, dan bimbingan rohani bagi manusia
baik di kala suka maupun duka.
Agama
Sumber moral
Dapat
disimpulkan, bahwa pentingnya agama dalam kehidupan disebabkan oleh sangat
diperlukannya moral oleh manusia, padahal moral bersumber dari agama. Agama
menjadi sumber moral, karena agama mengajarkan iman kepada Tuhan dan kehidupan
akhirat, serta karena adanya perintah dan larangan dalam agama.
Agama
Petunjuk Kebenaran
Sekarang
bagaimana manusia mesti mencapai kebenaran? Sebagai jawaban atas pertanyaan ini
Allah SWT telah mengutus para Nabi dan Rasul di berbagai masa dan tempat, sejak
Nabi pertama yaitu Adam sampai dengan Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW.
Para nabi dan Rasul ini diberi wahyu atau agama untuk disampaikan kepada
manusia. Wahyu atau agama inilah agama Islam, dan ini pula sesungguhnya
kebenaran yang dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala, yaitu kebenaran yang
mutlak dan universal.
Agama
Sumber Informasi Metafisika
Sesungguhnya
persoalan metafisika sudah masuk wilayah agama tau iman, dan hanya Allah saja
yang mengetahuinya. Dan Allah Yang Maha Mengetahui perkara yang gaib ini dalam
batas-batas yang dianggap perlu telah menerangkan perkara yang gaib tersebut
melalui wahyu atau agama-Nya. Dengan demikian agama adalah sumber infromasi
tentang metafisika, dan karena itu pula hanya dengan agama manusia dapat
mengetahui persoalan metafisika. Dengan agamalah dapat diketahui hal-hal yang
berkaitan dengan alam barzah, alam akhirat, surga dan neraka, Tuhan dan
sifat-sifat-Nya, dan hal-hal gaib lainnya. Dapat disimpulkan bahwa agama sangat
penting bagi manusia (dan karena itu sangat dibutuhkan), karena manusia dengan
akal, dengan ilmu atau filsafatnya tidak sanggup menyingkap rahasia metafisika.
Hal itu hanya dapat diketahui dengan agama, sebab agama adalah sumber informasi
tentang metafisika
Agama
pembimbing rohani bagi manusia
Dengan
sabdanya ini Nabi mengajarkan, hendaknya orang beriman bersyukur kepada Allah
pada waktu memperoleh sesuatu yang menggembirakan dan tabah atau sabar pada
waktu ditimpa sesuatu yang menyedihkan. Bersyukur di kala sukadan sabar di kala
duka inilah sikap mental yang hendaknya selalu dimiliki oleh orang beriman.
Dengan begitu hidup orang beriman selalu stabil, tidak ada goncangan-goncangan,
bahkan tenteram dan bahagia, inilah hal yang menakjubkan dari orang beriman
seperti yang dikatakan oleh Nabi. Keadaan hidup seluruhnya serba baik. Bagaiman
tidak serba baik, kalau di kala suka orang beriman itu bersyukur, padahal , Jika engkau bersyukur akan
Aku tambahi, kata Allah sendiri berjanji (Ibrahim ayat 7). Sebaliknya, orang
beriman tabah atau sabar di kala duka, padahal dengan tabah di kala duka ia
memperoleh berbagai keutamaan, seperti pengampunan dari dosa-dosanya(H.R
Bukhari dan Muslim), atau bahkan mendapat surga (H.R Bukhari), dan sebagainya.
Bahkan ada pula keuntungan lain sebagai akibat dari kepatuhan menjalankan
agama, seperti yang dikatakan oleh seorang psikiater, Dr. A.A. Brill .Setiap orang yang betul-betul menjalankan agama, tidak bisa
terkena penyakit syaraf. Yaitu penyakit karena gelisah rsau yang terus-menerus.
Minggu, 21 September 2014
Apa itu Agama? apa itu Islam?
Reviewed by Esemka
Date 9/21/2014 10:35:00 AM
Label:
materi
,
Pendidikan agama islam
,
tugas
Apa itu Agama? apa itu Islam?
Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan. Banyak agama memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang memperoleh moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.
Banyak agama yang mungkin telah mengorganisir perilaku, kependetaan, definisi tentang apa yang merupakan kepatuhan atau keanggotaan, tempat-tempat suci, dan kitab suci. Praktek agama juga dapat mencakup ritual, khotbah, peringatan atau pemujaan tuhan, dewa atau dewi, pengorbanan, festival, pesta, trance, inisiasi, jasa penguburan, layanan pernikahan, meditasi, doa, musik, seni, tari, masyarakat layanan atau aspek lain dari budaya manusia. Agama juga mungkin mengandung mitologi.
Kata agama kadang-kadang digunakan bergantian dengan iman, sistem kepercayaan atau kadang-kadang mengatur tugas; Namun, dalam kata-kata Émile Durkheim, agama berbeda dari keyakinan pribadi dalam bahwa itu adalah "sesuatu yang nyata sosial" Émile Durkheim juga mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya. Sebuah jajak pendapat global 2012 melaporkan bahwa 59% dari populasi dunia adalah beragama, dan 36% tidak beragama, termasuk 13% yang ateis, dengan penurunan 9 persen pada keyakinan agama dari tahun 2005. Rata-rata, wanita lebih religius daripada laki-laki . Beberapa orang mengikuti beberapa agama atau beberapa prinsip-prinsip agama pada saat yang sama, terlepas dari apakah atau tidak prinsip-prinsip agama mereka mengikuti tradisional yang memungkinkan untuk terjadi unsure sinkretisme
Etimologi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti "tradisi".. Kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Menurut filolog Max Müller, akar kata bahasa Inggris "religion", yang dalam bahasa Latin religio, awalnya digunakan untuk yang berarti hanya "takut akan Tuhan atau dewa-dewa, merenungkan hati-hati tentang hal-hal ilahi, kesalehan" ( kemudian selanjutnya Cicero menurunkan menjadi berarti " ketekunan " ). Max Müller menandai banyak budaya lain di seluruh dunia, termasuk Mesir, Persia, dan India, sebagai bagian yang memiliki struktur kekuasaan yang sama pada saat ini dalam sejarah. Apa yang disebut agama kuno hari ini, mereka akan hanya disebut sebagai "hukum".
Banyak bahasa memiliki kata-kata yang dapat diterjemahkan sebagai "agama", tetapi mereka mungkin menggunakannya dalam cara yang sangat berbeda, dan beberapa tidak memiliki kata untuk mengungkapkan agama sama sekali. Sebagai contoh, dharma kata Sanskerta, kadang-kadang diterjemahkan sebagai "agama", juga berarti hukum. Di seluruh Asia Selatan klasik, studi hukum terdiri dari konsep-konsep seperti penebusan dosa melalui kesalehan dan upacara serta tradisi praktis. Medieval Jepang pada awalnya memiliki serikat serupa antara "hukum kekaisaran" dan universal atau "hukum Buddha", tetapi ini kemudian menjadi sumber independen dari kekuasaan.
Tidak ada setara yang tepat dari "agama" dalam bahasa Ibrani, dan Yudaisme tidak membedakan secara jelas antara, identitas keagamaan nasional, ras, atau etnis. Salah satu konsep pusat adalah "halakha" , kadang-kadang diterjemahkan sebagai "hukum" ",yang memandu praktek keagamaan dan keyakinan dan banyak aspek kehidupan sehari-hari.
Penggunaan istilah-istilah lain, seperti ketaatan kepada Allah atau Islam yang juga didasarkan pada sejarah tertentu dan kosakata.
Pengertian Islam dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi bahasa dan segi istilah.
Pengertian Islam: Etimologis
Secara etimologis (asal-usul kata, lughawi) kata “Islam” berasal dari bahasa Arab: salima yang artinya selamat. Dari kata itu terbentuk aslama yang artinya menyerahkan diri atau tunduk dan patuh. Sebagaimana firman Allah SWT:
“Bahkan, barangsiapa aslama (menyerahkan diri) kepada Allah, sedang ia berbuat kebaikan, maka baginya pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula bersedih hati” (Q.S. 2:112).
Dari kata aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya disebut Muslim. Orang yang memeluk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah dan siap patuh pada ajaran-Nya[1].
Hal senada dikemukakan Hammudah Abdalati[2]. Menurutnya, kata “Islam” berasal dari akar kata Arab, SLM (Sin, Lam, Mim) yang berarti kedamaian, kesucian, penyerahan diri, dan ketundukkan.
Dalam pengertian religius, menurut Abdalati, pengertian Islam adalah "penyerahan diri kepada kehendak Tuhan dan ketundukkan atas hukum-Nya" (Submission to the Will of God and obedience to His Law).
Hubungan antara pengertian asli dan pengertian religius dari kata Islam adalah erat dan jelas. Hanya melalui penyerahan diri kepada kehendak Allah SWT dan ketundukkan atas hukum-Nya, maka seseorang dapat mencapai kedamaian sejati dan menikmati kesucian abadi.
Ada juga pendapat, akar kata yang membentuk kata “Islam” setidaknya ada empat yang berkaitan satu sama lain.
1. Aslama. Artinya menyerahkan diri. Orang yang masuk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah SWT. Ia siap mematuhi ajaran-Nya.
2. Salima. Artinya selamat. Orang yang memeluk Islam, hidupnya akan selamat.
3. Sallama. Artinya menyelamatkan orang lain. Seorang pemeluk Islam tidak hanya menyelematkan diri sendiri, tetapi juga harus menyelamatkan orang lain (tugas dakwah atau ‘amar ma’ruf nahyi munkar).
4. Salam. Aman, damai, sentosa. Kehidupan yang damai sentosa akan tercipta jika pemeluk Islam melaksanakan asalama dan sallama.
Pengertian Islam: Terminologis
Secara terminologis (istilah, maknawi) dapat dikatakan, Islam adalah agama wahyu berintikan tauhid atau keesaan Tuhan yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw sebagai utusan-Nya yang terakhir dan berlaku bagi seluruh manusia, di mana pun dan kapan pun, yang ajarannya meliputi seluruh aspek kehidupan manusia.
Cukup banyak ahli dan ulama yang berusaha merumuskan definisi atau pengertian Islam secara terminologis. KH Endang Saifuddin Anshari[3] mengemukakan, setelah mempelajari sejumlah rumusan tentang agama Islam, lalu menganalisisnya, ia merumuskan dan menyimpulkan pengertian Islam, bahwa agama Islam adalah:
1. Wahyu yang diurunkan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya untuk disampaikan kepada segenap umat manusia sepanjang masa dan setiap persada.
2. Suatu sistem keyakinan dan tata-ketentuan yang mengatur segala perikehidupan dan penghidupan asasi manusia dalam pelbagai hubungan: dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam lainnya.
3. Bertujuan: keridhaan Allah, rahmat bagi segenap alam, kebahagiaan di dunia dan akhirat.
4. Pada garis besarnya terdiri atas akidah, syariatm dan akhlak.
5. Bersumberkan Kitab Suci Al-Quran yang merupakan kodifikasi wahyu Allah SWT sebagai penyempurna wahyu-wahyu sebelumnya yang ditafsirkan oleh Sunnah Rasulullah Saw.Wallahu a'lam.*
Agama adalah, Pengertian Islam Terminologis, Pengertian Islam Etimologis
Reviewed by Esemka
Date 9/21/2014 05:10:00 AM
Label:
agama
,
tugas
Agama adalah, Pengertian Islam Terminologis, Pengertian Islam Etimologis
Agama adalah sebuah
koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang
menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan. Banyak agama memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup
dan atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan
mereka tentang kosmos dan sifat
manusia,
orang memperoleh moralitas, etika, hukum
agama atau gaya
hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di
dunia.
Banyak agama yang mungkin telah mengorganisir perilaku,
kependetaan, definisi tentang apa yang merupakan kepatuhan atau keanggotaan,
tempat-tempat suci, dan kitab suci. Praktek agama juga dapat mencakup ritual,
khotbah, peringatan atau pemujaan tuhan, dewa atau dewi, pengorbanan, festival,
pesta, trance, inisiasi, jasa penguburan, layanan pernikahan, meditasi, doa,
musik, seni, tari, masyarakat layanan atau aspek lain dari budaya manusia.
Agama juga mungkin mengandung mitologi.
Kata agama kadang-kadang digunakan bergantian dengan iman, sistem
kepercayaan atau kadang-kadang mengatur tugas; Namun, dalam kata-kata Émile Durkheim, agama
berbeda dari keyakinan pribadi dalam bahwa itu adalah "sesuatu yang nyata
sosial" Émile Durkheim juga mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang
terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci.
Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan
keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna
kesuciannya. Sebuah jajak pendapat global 2012 melaporkan bahwa 59% dari
populasi dunia adalah beragama, dan 36% tidak beragama, termasuk
13% yang ateis, dengan penurunan 9 persen pada keyakinan agama dari tahun 2005. Rata-rata, wanita lebih religius daripada laki-laki . Beberapa
orang mengikuti beberapa agama atau beberapa prinsip-prinsip agama pada saat
yang sama, terlepas dari apakah atau tidak prinsip-prinsip agama mereka
mengikuti tradisional yang memungkinkan untuk terjadi unsure sinkretisme
Etimologi
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Kata
"agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti
"tradisi".. Kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang
berasal dari bahasa Latin religio dan
berakar pada kata kerja re-ligare yang
berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang
mengikat dirinya kepada Tuhan.
Menurut filolog Max Müller, akar kata bahasa Inggris "religion", yang
dalam bahasa Latin religio, awalnya digunakan untuk yang berarti
hanya "takut akan Tuhan atau dewa-dewa, merenungkan hati-hati tentang
hal-hal ilahi, kesalehan" ( kemudian selanjutnya Cicero menurunkan
menjadi berarti " ketekunan " ). Max Müller menandai banyak
budaya lain di seluruh dunia, termasuk Mesir, Persia, dan India, sebagai bagian
yang memiliki struktur kekuasaan yang sama pada saat ini dalam sejarah. Apa
yang disebut agama kuno hari ini, mereka akan hanya disebut sebagai
"hukum".
Banyak bahasa memiliki
kata-kata yang dapat diterjemahkan sebagai "agama", tetapi mereka
mungkin menggunakannya dalam cara yang sangat berbeda, dan beberapa tidak
memiliki kata untuk mengungkapkan agama sama sekali. Sebagai contoh, dharma
kata Sanskerta, kadang-kadang diterjemahkan sebagai "agama", juga
berarti hukum. Di seluruh Asia Selatan klasik, studi hukum terdiri dari
konsep-konsep seperti penebusan dosa melalui kesalehan dan upacara serta
tradisi praktis. Medieval Jepang pada awalnya memiliki serikat serupa antara
"hukum kekaisaran" dan universal atau "hukum Buddha",
tetapi ini kemudian menjadi sumber independen dari kekuasaan.
Tidak ada setara yang
tepat dari "agama" dalam bahasa Ibrani, dan Yudaisme tidak membedakan secara jelas antara, identitas
keagamaan nasional, ras, atau etnis. Salah satu konsep pusat adalah "halakha" , kadang-kadang diterjemahkan sebagai
"hukum" ",yang memandu praktek keagamaan dan keyakinan dan
banyak aspek kehidupan sehari-hari.
Penggunaan
istilah-istilah lain, seperti ketaatan kepada Allah atau Islam yang
juga didasarkan pada sejarah tertentu dan kosakata.
Pengertian Islam dapat ditinjau dari dua segi, yaitu
segi bahasa dan segi istilah.
Pengertian
Islam: Etimologis
Secara etimologis (asal-usul kata, lughawi) kata
“Islam” berasal dari bahasa Arab: salima yang artinya selamat. Dari kata itu
terbentuk aslama yang artinya menyerahkan diri atau tunduk dan patuh.
Sebagaimana firman Allah SWT:
“Bahkan, barangsiapa aslama (menyerahkan diri) kepada Allah, sedang ia berbuat kebaikan, maka baginya pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula bersedih hati” (Q.S. 2:112).
Dari kata aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya disebut Muslim. Orang yang memeluk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah dan siap patuh pada ajaran-Nya[1].
Hal senada dikemukakan Hammudah Abdalati[2]. Menurutnya, kata “Islam” berasal dari akar kata Arab, SLM (Sin, Lam, Mim) yang berarti kedamaian, kesucian, penyerahan diri, dan ketundukkan.
“Bahkan, barangsiapa aslama (menyerahkan diri) kepada Allah, sedang ia berbuat kebaikan, maka baginya pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula bersedih hati” (Q.S. 2:112).
Dari kata aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya disebut Muslim. Orang yang memeluk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah dan siap patuh pada ajaran-Nya[1].
Hal senada dikemukakan Hammudah Abdalati[2]. Menurutnya, kata “Islam” berasal dari akar kata Arab, SLM (Sin, Lam, Mim) yang berarti kedamaian, kesucian, penyerahan diri, dan ketundukkan.
Dalam pengertian religius, menurut Abdalati,
pengertian Islam adalah "penyerahan diri kepada kehendak Tuhan dan
ketundukkan atas hukum-Nya" (Submission to the Will of God and
obedience to His Law).
Hubungan antara pengertian asli dan pengertian
religius dari kata Islam adalah erat dan jelas. Hanya melalui penyerahan diri
kepada kehendak Allah SWT dan ketundukkan atas hukum-Nya, maka seseorang dapat
mencapai kedamaian sejati dan menikmati kesucian abadi.
Ada juga pendapat, akar kata yang membentuk kata “Islam” setidaknya ada empat yang berkaitan satu sama lain.
- Aslama. Artinya
menyerahkan diri. Orang yang masuk Islam berarti menyerahkan diri kepada
Allah SWT. Ia siap mematuhi ajaran-Nya.
- Salima. Artinya
selamat. Orang yang memeluk Islam, hidupnya akan selamat.
- Sallama. Artinya
menyelamatkan orang lain. Seorang pemeluk Islam tidak hanya menyelematkan
diri sendiri, tetapi juga harus menyelamatkan orang lain (tugas dakwah
atau ‘amar ma’ruf nahyi munkar).
- Salam. Aman, damai,
sentosa. Kehidupan yang damai sentosa akan tercipta jika pemeluk Islam
melaksanakan asalama dan sallama.
Pengertian
Islam: Terminologis
Secara terminologis (istilah, maknawi) dapat
dikatakan, Islam adalah agama wahyu berintikan tauhid atau keesaan Tuhan yang
diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw sebagai utusan-Nya yang
terakhir dan berlaku bagi seluruh manusia, di mana pun dan kapan pun, yang
ajarannya meliputi seluruh aspek kehidupan manusia.
Cukup banyak ahli dan ulama yang berusaha merumuskan definisi atau pengertian Islam secara terminologis. KH Endang Saifuddin Anshari[3] mengemukakan, setelah mempelajari sejumlah rumusan tentang agama Islam, lalu menganalisisnya, ia merumuskan dan menyimpulkan pengertian Islam, bahwa agama Islam adalah:
Cukup banyak ahli dan ulama yang berusaha merumuskan definisi atau pengertian Islam secara terminologis. KH Endang Saifuddin Anshari[3] mengemukakan, setelah mempelajari sejumlah rumusan tentang agama Islam, lalu menganalisisnya, ia merumuskan dan menyimpulkan pengertian Islam, bahwa agama Islam adalah:
- Wahyu yang diurunkan oleh Allah SWT kepada
Rasul-Nya untuk disampaikan kepada segenap umat manusia sepanjang masa dan
setiap persada.
- Suatu sistem keyakinan dan tata-ketentuan yang
mengatur segala perikehidupan dan penghidupan asasi manusia dalam pelbagai
hubungan: dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam lainnya.
- Bertujuan: keridhaan Allah, rahmat bagi segenap
alam, kebahagiaan di dunia dan akhirat.
- Pada garis besarnya terdiri atas akidah, syariatm
dan akhlak.
- Bersumberkan Kitab Suci Al-Quran yang merupakan
kodifikasi wahyu Allah SWT sebagai penyempurna wahyu-wahyu sebelumnya yang
ditafsirkan oleh Sunnah Rasulullah Saw.Wallahu a'lam.*
Minggu, 14 September 2014
Proses Pembuatan Keramik
Reviewed by Esemka
Date 9/14/2014 12:35:00 PM
Label:
artikel
,
seni
,
umum
Proses Pembuatan Keramik
1. Proses pencarian tanah liat :
Butuh inspeksi yang teliti untuk mendapatkan tanah liat terbaik
yang sesuai dengan kualitas standart. Tanah liat . Tanah liat yang bagus tidak
harus berasal dari desa penghasil gerabah namun juga bisa dari daerah lainnya .
Tanah liat tidak serta merta langsung bisa di gunakan tapi butuh ketelitian
yang mendalam dan memsatikan kalau tanah liat tidak bercampur batu-batu kecil
dan kotoran.
2. Pengolahan bahan
Mengolah bahan baku dari berbagai material yang
belum siap pakai menjadi baham badan keramik yang siap pakai.
. Penimbunan,
bahan mentah hasil galian sebaiknya ditimbun dahulu.
Selama dalam penimbunan, lempung ini diberikan air, jika perlu direndam dalam
air. Hal ini perlu dilakukan agar partikel-partikel yang semula di bawah dan
kurang menyerap air menjadi lebih lapuk dan menyerap air. Selain itu juga untuk
melarutkan garam sulfat yang merugikan.
Penggilingan
Untuk lempung yang berbentuk bongkahan yang keras, sebelum
di timbun digiling terlebih dahulu. Penggilingan bisa dilakukan dengan
penumbukan atau menggunakan ballmill yang dasarnya berlubang-lubang untuk
mendapatkan susunan besar butir yang lebih sama. Selama penggilingan di dalam
alat ini, bahan ditambah dengan air sambil digiling. Untuk mendapatkan lempung
yang lebih baik lagi, dilakukan penggilingan lagi di pugmill (mixer). Selesai
dari pugmill, bahan diolah lagi di dalam extruder. Di dalam alat ini lempung
diaduk dan ditekan, sehingga dihasilkan lempung yang benar-benar padat
berbentuk kolom segi empat atau bulat.
Pengurangan kadar air
Pengurangan kadar air di lakukan pada proses basah , di mana hasil
yang berwujud lumpur di lakukan proses lanjutan , yaitu pengentalan untuk
mengurangi jumlah kadar air yang terkandung , sehingga siap menjadi bahan baku
badan keramik . Proses ini dapat di lakukan dengan diangin-anginkan di atas
meja gips atau di lakukan dengan alat filterpress.
Tahan akhir adalah pengulian . Pengulian bertujuan untuk
menyamakan masa badan tanah liat yang bertujuan untuk membebaskan
gelembung-gelembung udara yang mungkin masih terjebak . Massa badan keramik
yang telah diuli, di simpan dalam wadah tertutup , kemudian diperam agar
mendapatkan hasil maksimal.
Pembentukan Produk Keramik
Berikut beberapa cara pembentukan keramik :
1.Pembentukan dengan tangan langsung :
Cara pembentukan dengan lempung lembek Cara ini biasanya digunakan
untuk membentuk produk keramik yang pembentukannya dikehendaki dengan lempung
lembek sehingga dapat dilakukan pembentukan dengan tangan. Cara ini biasanya
dipakai untuk benda-benda khusus yang tidak dapat dikerjakan dengan alat lain,
misalnya untuk produk keramik halus yang cara pembentukannya dengan proses
putar
2.Cara pembuatan dengan proses lempung kaku (Stiff mud). Masa
yang dipakai berupa lempung kaku yang cukup berat bila dicetak /dibentuk dengan
tangan.. Kemudian kolom tanah ini dibentuk/dipotong, lalu dibentuk kembali
menjadi produk tertentu.
3. Tehnik cetak.
. Cara ini biasanya dilakukan dengan membuat cetakan dari gips
yang telah dibakar dan dengan cara mencetak tersebut dapat dibuat produk yang
sama. Selain itu,juga memungkinkan untuk membentuk benda-benda yang sulit
dibentuk dengan cara tangan atau mesin. Lempung yang berbentuk
bubur halus sekali dan berbentuk lumpur cair biasanya terdiri dari
susunan butiran yang halus sekali.
4.Cara Pembentukan dengan proses kering.Cara membentuknya
biasanya dengan alat kempa (press) yang bertekanan tinggi untuk mendapatkan
produk yang mempunyai kepadatan tinggi pula. Cara ini umumnya dipakai untuk
membuat produk keramik yang mempunyai kepadatan tinggi tetapi hasil bakarannya
tidak sampai meleleh, misalnya dalam pembuatan produk ubin keramik, bata
klinker dan bata tahan api.
5.Pengeringan
Tujuan utama dari tahap pengeringan adalah untuk menghilangkan
kadar air yang terikat pada badan keramik.Ketika badan keramik plastis
dikeringkan akan terjadi 3 proses penting :
(a)Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
, menguap , sampai akhirnya
partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti.
(b)Air dalam pori hilang tanpa terjadi kusut , dan
(c)Air yang terserap pada permukaan partikel hilang.
Tahap-tahap ini menerangkan mengapa harus dilakukan proses
pengeringn secara lambat untuk menghindari retak/cracking ( Norton, 1975/1976 )
.Proses yang terlalu cepat akan mengakibatkan keretakan di karenakan air secara
tiba-tiba tanpa diimbangi penataan partikel tanah liat secara sempurna , yang
mengakibatkan penyusutan secara mendadak.
Untuk menghindari pengeringan yang terlalu cepat , pada tahap
awal benda keramik diangin-anginkan pada suhu kamar .Setelah tidak terjadi
penyusutan , pengeringan dengan sinar matahari langsung.
6. Pembakaran
Pembakaran produk keramik bertujuan untuk mendapatkan produk
yang keras, cukup kuat menahan beban, tahan air, padat dan tahan terhadap
pengaruh cuaca lainnya.
Proses yang terjadi pada keramik selama pembakaran terdiri dari
beberapa tahap, yaitu :
1.proses penguapan air sisa pengeringan. Jumlah air yang
terkandung di dalam bahan mentah keramik setelah pengeringan di awal
pembakaran, perlu dilakukan pengeringan airi, pembakaran dilakukan secara
perlahan-lahan dengan suhu relatif rendah ( 40 – 150ºC ) untuk menghindari
penguapan secara mendadak yang menyebabkan benda retak. Kenaikan suhu
pembakaran biasanya diatur antara 5 atau 10ºC/jam.
2.Tahap Penguapan air mineral. Pada umumnya air yang terkandung
di dalam masa lempung tidak lepas pada suhu di bawah 200ºC dan umumnya lepas
pada suhu di atas 500ºC – 700ºC. Pada tahap ini, benda keramik menjadi lebih
berpori dan kurang kuat.
3.Tahap Pembakaran Cepat. Pada tahap ini dimaksudkan agar
terjadi sedikit peleburan pada dinding partikel lempung sehingga partikel satu
dengan yg lainnya melekat. Untuk beberapa produk keramik yang memerlukan
penyerapan air rendah, maka dilakukan peleburan lebih lanjut sehingga pori-pori
yang ditinggalkan air bebas maupun air mineral menjadi tertutup.
Macam tungku pembakaran
1.Tungku berkala (periodik).
Tungku yang digunakan untuk pembakaran secara berkala,
dimana sejumlah bahan keramik dibakar sekaligus sampai masak kemudian tungku
didinginkan lagi dan hasil bakarannya dibongkar. Demikian dilakukan berulang
secara berkala. Cara ini terlalu boros karena panas yang hilang banyak sekali,
terutama panas untuk memanasi badan tungku dan sewaktu tungku dingin kembali.
Jenis-jenis tungku berkala :
1.Tungku ladang, tungku yang biasa digunakan untuk membakar bata
merah, bersifat tidak permanen. Lamanya pembakaran dari mulai memanasi tungku
sampai tungku dingin kembali adalah 5-7 hari.
2.Tungku berkala permanen. Tungku ini berbentuk ruangan permanen
(berbentuk segi empat dan lingkaran). Pada sisi bawah tungku diberi
lubang-lubang pembakaran.
2. Tungku Kontinu
Tungku yang bekerja secara terus menerus (tak berhenti) kecuali
produksi berhenti. Proses pembakaran berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan,
dan hasilnya diambil setiap hari atau dalam jangka waktu tertentu.
Jenis tungku ini ada 2, yaitu :
1 Tungku kamar, dikenal dengan tungku Hofman. Berbentuk lorong
yang bersekat-sekat menjadi beberapa ruangan. Dengan tungku ini hasil produksi
cukup besar, dimana 1 kamar menghasilkan ± 3500 bata dan lebih hemat bahan
bakar. Umumnya dipakai untu produksi keramik bangunan skala besar (bata &
genteng).
2. Tungku terowongan. Berbentuk terowongan yang beratap.
Pemabakaran dari samping, masa yang dibakar berjalan melalui lorong ini dengan
kereta/lori. Jenis tungku ini termasuk modern untuk saat ini dg bahan bakar
cair atau gas. Umumnya dipakai untuk produksi keramik halus, produk-produk
keramik missal yang mutu dan harganya tinggi seperti produk sanitair.
Setiap proses pembuatan keramik akan menentukan produk yang
dihasilkan . Oleh karena itu kecermatan dan ketelitian dalam melakukan proses
demi proses sangat diperlukan untuk menghasilkan produk yang memuaskan.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)