Minggu, 14 September 2014
Proses Pembuatan Keramik
Reviewed by Esemka
Date 9/14/2014 12:35:00 PM
Label:
artikel
,
seni
,
umum
Proses Pembuatan Keramik
Posted by
Esemka
di
9/14/2014 12:35:00 PM
1. Proses pencarian tanah liat :
Butuh inspeksi yang teliti untuk mendapatkan tanah liat terbaik
yang sesuai dengan kualitas standart. Tanah liat . Tanah liat yang bagus tidak
harus berasal dari desa penghasil gerabah namun juga bisa dari daerah lainnya .
Tanah liat tidak serta merta langsung bisa di gunakan tapi butuh ketelitian
yang mendalam dan memsatikan kalau tanah liat tidak bercampur batu-batu kecil
dan kotoran.
2. Pengolahan bahan
Mengolah bahan baku dari berbagai material yang
belum siap pakai menjadi baham badan keramik yang siap pakai.
. Penimbunan,
bahan mentah hasil galian sebaiknya ditimbun dahulu.
Selama dalam penimbunan, lempung ini diberikan air, jika perlu direndam dalam
air. Hal ini perlu dilakukan agar partikel-partikel yang semula di bawah dan
kurang menyerap air menjadi lebih lapuk dan menyerap air. Selain itu juga untuk
melarutkan garam sulfat yang merugikan.
Penggilingan
Untuk lempung yang berbentuk bongkahan yang keras, sebelum
di timbun digiling terlebih dahulu. Penggilingan bisa dilakukan dengan
penumbukan atau menggunakan ballmill yang dasarnya berlubang-lubang untuk
mendapatkan susunan besar butir yang lebih sama. Selama penggilingan di dalam
alat ini, bahan ditambah dengan air sambil digiling. Untuk mendapatkan lempung
yang lebih baik lagi, dilakukan penggilingan lagi di pugmill (mixer). Selesai
dari pugmill, bahan diolah lagi di dalam extruder. Di dalam alat ini lempung
diaduk dan ditekan, sehingga dihasilkan lempung yang benar-benar padat
berbentuk kolom segi empat atau bulat.
Pengurangan kadar air
Pengurangan kadar air di lakukan pada proses basah , di mana hasil
yang berwujud lumpur di lakukan proses lanjutan , yaitu pengentalan untuk
mengurangi jumlah kadar air yang terkandung , sehingga siap menjadi bahan baku
badan keramik . Proses ini dapat di lakukan dengan diangin-anginkan di atas
meja gips atau di lakukan dengan alat filterpress.
Tahan akhir adalah pengulian . Pengulian bertujuan untuk
menyamakan masa badan tanah liat yang bertujuan untuk membebaskan
gelembung-gelembung udara yang mungkin masih terjebak . Massa badan keramik
yang telah diuli, di simpan dalam wadah tertutup , kemudian diperam agar
mendapatkan hasil maksimal.
Pembentukan Produk Keramik
Berikut beberapa cara pembentukan keramik :
1.Pembentukan dengan tangan langsung :
Cara pembentukan dengan lempung lembek Cara ini biasanya digunakan
untuk membentuk produk keramik yang pembentukannya dikehendaki dengan lempung
lembek sehingga dapat dilakukan pembentukan dengan tangan. Cara ini biasanya
dipakai untuk benda-benda khusus yang tidak dapat dikerjakan dengan alat lain,
misalnya untuk produk keramik halus yang cara pembentukannya dengan proses
putar
2.Cara pembuatan dengan proses lempung kaku (Stiff mud). Masa
yang dipakai berupa lempung kaku yang cukup berat bila dicetak /dibentuk dengan
tangan.. Kemudian kolom tanah ini dibentuk/dipotong, lalu dibentuk kembali
menjadi produk tertentu.
3. Tehnik cetak.
. Cara ini biasanya dilakukan dengan membuat cetakan dari gips
yang telah dibakar dan dengan cara mencetak tersebut dapat dibuat produk yang
sama. Selain itu,juga memungkinkan untuk membentuk benda-benda yang sulit
dibentuk dengan cara tangan atau mesin. Lempung yang berbentuk
bubur halus sekali dan berbentuk lumpur cair biasanya terdiri dari
susunan butiran yang halus sekali.
4.Cara Pembentukan dengan proses kering.Cara membentuknya
biasanya dengan alat kempa (press) yang bertekanan tinggi untuk mendapatkan
produk yang mempunyai kepadatan tinggi pula. Cara ini umumnya dipakai untuk
membuat produk keramik yang mempunyai kepadatan tinggi tetapi hasil bakarannya
tidak sampai meleleh, misalnya dalam pembuatan produk ubin keramik, bata
klinker dan bata tahan api.
5.Pengeringan
Tujuan utama dari tahap pengeringan adalah untuk menghilangkan
kadar air yang terikat pada badan keramik.Ketika badan keramik plastis
dikeringkan akan terjadi 3 proses penting :
(a)Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan
, menguap , sampai akhirnya
partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti.
(b)Air dalam pori hilang tanpa terjadi kusut , dan
(c)Air yang terserap pada permukaan partikel hilang.
Tahap-tahap ini menerangkan mengapa harus dilakukan proses
pengeringn secara lambat untuk menghindari retak/cracking ( Norton, 1975/1976 )
.Proses yang terlalu cepat akan mengakibatkan keretakan di karenakan air secara
tiba-tiba tanpa diimbangi penataan partikel tanah liat secara sempurna , yang
mengakibatkan penyusutan secara mendadak.
Untuk menghindari pengeringan yang terlalu cepat , pada tahap
awal benda keramik diangin-anginkan pada suhu kamar .Setelah tidak terjadi
penyusutan , pengeringan dengan sinar matahari langsung.
6. Pembakaran
Pembakaran produk keramik bertujuan untuk mendapatkan produk
yang keras, cukup kuat menahan beban, tahan air, padat dan tahan terhadap
pengaruh cuaca lainnya.
Proses yang terjadi pada keramik selama pembakaran terdiri dari
beberapa tahap, yaitu :
1.proses penguapan air sisa pengeringan. Jumlah air yang
terkandung di dalam bahan mentah keramik setelah pengeringan di awal
pembakaran, perlu dilakukan pengeringan airi, pembakaran dilakukan secara
perlahan-lahan dengan suhu relatif rendah ( 40 – 150ºC ) untuk menghindari
penguapan secara mendadak yang menyebabkan benda retak. Kenaikan suhu
pembakaran biasanya diatur antara 5 atau 10ºC/jam.
2.Tahap Penguapan air mineral. Pada umumnya air yang terkandung
di dalam masa lempung tidak lepas pada suhu di bawah 200ºC dan umumnya lepas
pada suhu di atas 500ºC – 700ºC. Pada tahap ini, benda keramik menjadi lebih
berpori dan kurang kuat.
3.Tahap Pembakaran Cepat. Pada tahap ini dimaksudkan agar
terjadi sedikit peleburan pada dinding partikel lempung sehingga partikel satu
dengan yg lainnya melekat. Untuk beberapa produk keramik yang memerlukan
penyerapan air rendah, maka dilakukan peleburan lebih lanjut sehingga pori-pori
yang ditinggalkan air bebas maupun air mineral menjadi tertutup.
Macam tungku pembakaran
1.Tungku berkala (periodik).
Tungku yang digunakan untuk pembakaran secara berkala,
dimana sejumlah bahan keramik dibakar sekaligus sampai masak kemudian tungku
didinginkan lagi dan hasil bakarannya dibongkar. Demikian dilakukan berulang
secara berkala. Cara ini terlalu boros karena panas yang hilang banyak sekali,
terutama panas untuk memanasi badan tungku dan sewaktu tungku dingin kembali.
Jenis-jenis tungku berkala :
1.Tungku ladang, tungku yang biasa digunakan untuk membakar bata
merah, bersifat tidak permanen. Lamanya pembakaran dari mulai memanasi tungku
sampai tungku dingin kembali adalah 5-7 hari.
2.Tungku berkala permanen. Tungku ini berbentuk ruangan permanen
(berbentuk segi empat dan lingkaran). Pada sisi bawah tungku diberi
lubang-lubang pembakaran.
2. Tungku Kontinu
Tungku yang bekerja secara terus menerus (tak berhenti) kecuali
produksi berhenti. Proses pembakaran berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan,
dan hasilnya diambil setiap hari atau dalam jangka waktu tertentu.
Jenis tungku ini ada 2, yaitu :
1 Tungku kamar, dikenal dengan tungku Hofman. Berbentuk lorong
yang bersekat-sekat menjadi beberapa ruangan. Dengan tungku ini hasil produksi
cukup besar, dimana 1 kamar menghasilkan ± 3500 bata dan lebih hemat bahan
bakar. Umumnya dipakai untu produksi keramik bangunan skala besar (bata &
genteng).
2. Tungku terowongan. Berbentuk terowongan yang beratap.
Pemabakaran dari samping, masa yang dibakar berjalan melalui lorong ini dengan
kereta/lori. Jenis tungku ini termasuk modern untuk saat ini dg bahan bakar
cair atau gas. Umumnya dipakai untuk produksi keramik halus, produk-produk
keramik missal yang mutu dan harganya tinggi seperti produk sanitair.
Setiap proses pembuatan keramik akan menentukan produk yang
dihasilkan . Oleh karena itu kecermatan dan ketelitian dalam melakukan proses
demi proses sangat diperlukan untuk menghasilkan produk yang memuaskan.
Terimakasih Anda telah membaca tulisan / artikel di atas yang berjudul : Proses Pembuatan Keramik jangan lupa komen dan berbagi :)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
8
BalasHapus