Kamis, 18 Agustus 2016

Contoh Proposal Acara Seminar Reviewed by Esemka Date 8/18/2016 04:01:00 PM

Contoh Proposal Acara Seminar

Tidak ada komentar :
  • TEMA SEMINAR
”PERAN PENDIDIKAN SENI RUPA DALAM PELESTARIAN BUDAYA LOKAL”

  • LATAR BELAKANG
Memperbincangkan pendidikan umum diIndonesia, tidak dapat dilepaskan dari adanya pendidikan seni di dalamnya. Dimasukkannya unsur seni atau estetika dalam pendidikan umum sesungguhnya bukanlah sebuah pelengkap, melainkan merupakan komponen penting yang sejajar dengan  komponen pendidikan lainnya  seperti keagamaan, kesusilaan dan kecerdasan nalar/logika.
Melalui pendidikan seni atau estetika, seseorang dapat memperoleh pengalaman keindahan dan menemukan nilai estetis di dalamnya. Seseorang juga dapat menghargai keindahan, dan dapat pula mengekspresikan keindahan. Dengan demikian manusia akan memperoleh nikmat keindahan dalam kehidupannya.
Meminjam pernyataan B. Clark, ”Education Through Art” menunjukkan bahwa pendidikan seni di seluruh dunia mampu menimbulkan kreatifitas, kepekaan sosial terhadap lingkungan sekelilingnya, memperhalus kepekaan emosional, serta mencerdaskan aspek kognitif perkembangan manusia dalam harmoni dengan nilai dan dimensi pembentukan karakter.
Disamping fungsi Pendidikan Seni Rupa di atas, Pendidikan Seni Rupa dewasa ini kenyataannya memiliki peran yang cukup penting dalam pelestarian kebudayaan lokal karena isi substansinya memuat wawasan lokalitas disamping semangat multikultural yang dikandungnya. Pendidikan, yang secara umum dipandang sebagai proses transformasi memikul tanggung jawab yang besar dalam menanamkan nilai-nilai kebudayaan kepada peserta didik. Di sinilah dapat dipahami bersama bahwa relevansi pendidikan seni rupa sebagai upaya sadar menanamkan nilai-nilai kebudayaan lokal menjadi tak terbantahkan.
Melihat pentingnya pendidikan seni rupa dalam pelestarian budaya lokal tersebut, maka perlu dukungan dari berbagai elemen masyarakat untuk  mewujudkannya. Untuk itu, pada kesempatan ini, Prodi Pendidikan Seni Rupa FKIP UNS sebagai salah satu lembaga pengelola pendidikan seni rupa yang ikut bertanggung jawab di dalamnya, mengajak seluruh lapisan masyarakat agar turut berkiprah dalam upaya pelestarian budaya lokal melalui seminar yang bertema: “Pendidikan Seni Rupa dalam Pelestarian Budaya Lokal”
  • TUJUAN
  1. Melakukan sharing konsep pendidikan seni rupa sebagai agen pelestari budaya lokal.
  2. Meluaskan dan meningkatkan pemahaman peserta seminar mengenai peran pendidikan seni rupa sebagai agen pelestari budaya lokal.
  3. Membangun kesadaran peserta seminar untuk ikut andil melestarikan budaya lokal melalui pendidikan seni rupa.
  • WAKTU DAN TEMPAT SEMINAR
Waktu                         : Sabtu, 12 Maret 2011
Jam                             : 08.00 WIB – 12.00 WIB
Tempat                      : Aula Gedung F FKIP UNS Surakarta
Jl. Ir. Sutami No. 35 A Kentingan Surakarta
  • PEMATERI
    • Akademisi yang memiliki keahlian dan berkecimpung dalam bidang budaya
    • Akademisi yang memiliki keahlian dan berkecimpung dalam bidang pendidikan seni rupa
  • PESERTA SEMINAR
Peserta Seminar adalah Dosen dan Mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Rupa FKIP UNS, Jurusan Pendidikan Seni Rupa UNY, dan Jurusan Pendidikan Seni Rupa UNNES, Jurusan Pendidikan Seni Rupa UNJ Jakarta, Jurusan Pendidikan Seni Rupa UPI Bandung, Jurusan Pendidikan Seni Rupa UNESA Surabaya, Jurusan Pendidikan Seni Rupa UM Malang dan Jurusan Pendidikan Seni Rupa UNDIKSHA Bali yang di undang panitia. Peserta lain adalah masyarakat umum yang mendaftar untuk mengikuti seminar.
        Fasilitas Peserta:
  1. Seminar kit
  2. Sertifikat
  3. Snack
  •   SUSUNAN ACARA
  1. Pembukaan
  2. Sambutan 1 : Ketua Panitia
  3. Sambutan 2 : Ketua Prodi Pendidikan Senirupa FKIP UNS
  4. Sambutan 3 : Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP UNS
  5. Sambutan 4 : Dekan FKIP UNS (sekaligus membuka acara)
  6. Pemaparan Materi Seminar
    • Pemandangan Reka Hias Badui, Tanah Sejuta Larangan (Dr. Achmad Sopandi Hasan, M.A. dari UNJ )
    Pendidikan Seni Rupa Dalam Konteks Kebudayaan (Drs. Hardiman, M. Hum. dari UNDIKSHA )
    Pendidikan Seni Rupa Sebagai Pelestari Budaya Lokal (Adam Wahida, S.Pd., M.Sn. dari UNS )
    Pelaksanaan Pembelajaran Seni Rupa Sebagai Pelestari Budaya Lokal Di Sekolah (Fajar Sutardi, S.Pd. dari SMPN  1                             SUMBERLAWANG )
  7. Tanya Jawab
  8. Penutupan Seminar    
  • SUSUNAN PANITIA
             ( Terlampir)

  • ESTIMASI ANGGARAN
             ( Terlampir )

  • PENUTUP
Demikian  proposal ini kami ajukan untuk dijadikan pertimbangan. Hal-hal lain yang berupa teknis penyelenggaraan kegiatan akan disampaikan lebih lanjut.
Atas perhatian dan kerjasamanya dalam mensukseskan acara ini kami ucapkan terimakasih.
Surakarta, 11 Februari 2011
Hormat kami,
Ketua Panitia                                                                                    Sekretaris

Mengetahui
Ketua Jurusan PBS                                                                   Ketua Prodi Pend. Seni Rupa
Read More

Selasa, 16 Agustus 2016

Fungsi, Cara Hapus dan Mengurangi Size hiberfil.sys Reviewed by Esemka Date 8/16/2016 04:15:00 PM

Fungsi, Cara Hapus dan Mengurangi Size hiberfil.sys

Tidak ada komentar :
Hiberfil.sys adalah file sistem yang digunakan untuk mengaktifkan fitur hibernate. Apa itu hibernate? Window memiliki 2 mode manajemen power yaitu Sleep Mode dan Hibernate Mode. Sleep Mode adalah keadaan dimana Windows tetap berjalan tapi dengan konsumsi power atau tenaga yang rendah baik dari listrik ataupun baterai. Sehingga ketika komputer dinyalakan akan langsung menyala seperti keadaan semula (program yang terbuka tidak akan hilang). Lain lagi dengan Hibernate Mode yaitu keadaan dimana Windows menyimpan memori seluruhnya pada hardisk (disinilah fungsi hiberfil.sys).
1. Disable dan Menghapus hiberfil.sys
Untuk menghapus hiberfil.sys bisa dilakukan melalui Command Prompt . Buka command prompt dengan menekan tombol Start + R (run) dan ketik “cmd” tanpa tanda kutip, ketik kode berikut untuk mematikan fungsi hibernate atau menghapus hiberfil.sys:
powercfg.exe -h off
atau…
powercfg -h off
Untuk mengaktikannya lagi bisa memakai kode berikut:
powercfg.exe -h on
atau…
powercfg -h on
Cara Hapus dan Mengurangi ukuran hiberfil.sys
2. Menentukan Ukuran hiberfil.sys tanpa Mematikannya
File hiberfil secara default dibuat oleh windows sebesar 75% dari total RAM. Sebenarnya ukuran hiberfil.sys bisa kita tentukan sendiri antara 50% hingga 100%. Caranya lakukan cara yang sama seperti di atas lalu masukan kode ini:
powercfg.exe -h -size xx%
xx adalah kisaran persentase antara 50~100, jadi jika kamu menghendaki ukuran hiberfil.sys sebesar 50% maka begini jadinya:
powercfg.exe -h -size 50%
Read More

Minggu, 14 Agustus 2016

Keunggulan Memakai Lensa Kit Reviewed by Esemka Date 8/14/2016 04:28:00 PM

Keunggulan Memakai Lensa Kit

Tidak ada komentar :
Read More

Jumat, 12 Agustus 2016

Macam macam jenis Shoot, Sudut pengambilan gambar, dan Gerakan Kamera Reviewed by Esemka Date 8/12/2016 04:37:00 PM

Macam macam jenis Shoot, Sudut pengambilan gambar, dan Gerakan Kamera

Tidak ada komentar :
JENIS SHOT
CU (Close Up)
Shot yang menampilkan dari batas bahu sampai atas kepala.
MCU (Medium Close Up)
Shot yang menampilkan sebatas dada sampai atas kepala.
BCU (Big Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tubuh atau benda tertentu sehingga tampak besar. Misal : wajah manusia sebatas dagu sampai dahi.
ECU (Extrime Close Up)
Shot yang menampilkan detail obyek. Misalnya mata, hidung, atau telinga.
MS (Medium Shot)
Shot yang menampilkan sebatas pinggang sampai atas kepala.
TS (Total Shot)
Shot yang menampilkan keseluruhan obyek.
ES (Establish Shot)
Shot yang menampilkan keseluruhan pemandangan atau suatu tempat untuk memberi orientasi tempat di mana peristiwa atau adegan itu terjadi.
Two Shot
Shot yang menampilkan dua orang.
OSS (Over Shoulder Shot)
Pengambilan gambar di mana kamera berada di belakang bahu salah satu pelaku, dan bahu si pelaku tampak atau kelihatan dalam frame. Obyek utama tampak menghadap kamera dengan latar depan bahu lawan main.
 
GERAKAN KAMERA
Panning
Panning adalah gerakan kamera secara horizontal (posisi kamera tetap di tempat) dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Pan right : gerak kamera mendatar dari kiri ke kanan.
Pan left : gerak kamera mendatar dari kanan ke kiri.
Tilting
Tilting adalah gerakan kamera secara vertikal (posisi kamera tetap di tempat) dari atas ke bawah atau sebaliknya.
Tilt up : gerak kamera secara vertikal dari bawah ke atas.
Tilt down : gerak kamera secara vertikal dari atas ke bawah.
Tracking
Track adalah gerakan kamera mendekati atau menjauhi obyek.
Track in : gerak kamera mendekati obyek
Track out : gerak kamera menjauhi obyek
SUDUT PENGAMBILAN KAMERA
High Angle (Bird eye view)
Posisi kamera lebih tinggi dari obyek yang diambil.
Normal Angle
Posisi kamera sejajar dengan ketinggian mata obyek yang diambil.
Low Angle (Frog eye view)
Posisi kamera lebih rendah dari obyek yang diambil.
Obyektive Kamera
Tehnik pengambilan di mana kamera menyajikan sesuai dengan kenyataannya.
Subyektive Kamera
Tehnik pengambilan di mana kamera berusaha melibatkan penonton dalam peristiwa. Seolah-olah lensa kamera sebagai mata si penonton atau salah satu pelaku dalam adegan.
 

Read More
Mata kiri atau kanan untuk mengintip viewfinder? Reviewed by Esemka Date 8/12/2016 04:32:00 PM

Mata kiri atau kanan untuk mengintip viewfinder?

Tidak ada komentar :

Sudah berapa lama anda menjadi bajak laut? Dalam arti menutup mata kiri dan melihat viewfinder menggunakan mata kanan seperti ilustrasi dibawah ini:

Ada banyak sekali yang bertanya di forum dan perdebatan tentang mata mana yang lebih baik digunakan untuk melihat di viewfinder, dan ada beberapa yang mengaitkannya dengan kesehatan mata. Mari kita bahas secara perlahan.
1. Melihat viewfinder mata kanan dan menutup/membuka mata kiri
Seperti ilustasi foto diatas, banyak juga fotografer menggunakan teknik mata kanan melihat viewfinder, baik yang professional ataupun amatir. Ada beberapa pertimbangan menggunakan teknik ini :
  • Saya pribadi merasa pegal setiap kali harus menarik otot untuk melakukan teknik ini, ok-lah untuk beberapa shot tidak masalah, tapi kalo sudah photo session lebih dari 2 jam, saya rasa butuh tukang pijit mata khusus hahaha. Saya sulit untuk tetap membuka mata kiri, butuh waktu 4-8 detik untuk bisa memfokuskan mata kanan saya di viewfinder, saya mencoba dan berlatih, tapi tetap belum bisa untuk membuka kedua mata
  • Fotografer wildlife dan sport biasanya menggunakan teknik ini tapi dengan 2 mata terbuka, kenapa? Karena mereka menggunakan mata kiri mereka yang terbuka untuk melihat situasi sekitar, tidak mau kehilangan moment ketika moment tiba mata kanan di viewfinder dikonsentrasikan dengan cepat untuk focus. Butuh jam terbang tinggi untuk melakukan ini.
  • Kekuatan tangan sedikit berkurang untuk menyangga kamera pada speed rendah jika menggunakan teknik ini, really? Bagaimana Anda mengukurnya? Perhatikan ilustrasi foto dibawah :
Jika anda perhatikan 2 posisi tangan teknik diatas sangat berbeda bukan? Jika menggunakan teknik mata kanan (yang sedang dibahas) terlihat kita harus mencondongkan bahu kiri untuk menopang kamera, ‘segitiga’ tangan tidak pada centernya. Sedangkan pada teknik mata kiri (dibahas selanjutnya) terlihat ‘segitiga’ tangan sempurna di center, memberi kekuatan yang lebih baik untuk menopang.
Prinsip fisika ini juga diterapkan di bela diri, center adalah kekuatan, seperti contoh beladiri Aikido, menempatkan center pada pinggang untuk membalikkan kekuatan musuh yang besar. Begitu juga di fotografi.
2. Melihat mata kiri dan menutup/membuka mata kanan

Foto diatas menunjukkan teknik ini. Kedua mata tetap bisa dibuka, memberikan kenyamanan otot disekitar wajah. Teknik ini saya gunakan dan mungkin pandangan saya subjektif dan memilih teknik ini, kita akan lihat kesimpulan umum di akhir artikel ini. Mari kita bahas teknik foto mata kiri ini :
  • Jarak mata dan viewfinder menggunakan teknik ini tidak perlu terlalu dekat, batasannya adalah hidung dan kita masih bisa melihat lebih baik. Kalaupun anda berkacamata, teknik ini nyaman tanpa harus ‘membenturkan’ kacamata kita.
  • Baik portrait ataupun landscape view, teknik ini tetap memberikan kenyamanan.
  • Soal kekuatan tangan seperti dibahas di teknik yang satunya, center ‘segitiga’ tangan memberikan lebih. Please jangan komen soal tripod di ilustrasi foto.
Silahkan dipertimbangkan kedua teknik diatas, yang manakah yang anda gunakan dan cocok. Mungkin terlalu berat sebelah jika menggunakan pengalaman saya, tetapi ini beberapa kesimpulan umum :
  1. Gunakan mata terbaik anda, dalam arti yang bisa focus lebih cepat dan anda nyaman. Kesehatan mata minus plus juga sangat berpengaruh.
  2. Tidak ada pengaruh ke hasil foto secara signifikan jika anda harus memilih dua teknik ini, intinya kan tetap satu, focus.
  3. Kedua teknik bisa digunakan pada model kamera yang berbeda. Ada beberapa tombol kamera yang terhalang hidung anda Jika menggunakan teknik mata kiri melihat viewfinder. Jadi pada dasarnya model kamera juga bisa mempengaruhi pilihan anda.
  4. Ada fotografer yang memilih menggunakan kedua teknik ini, loh kok bisa? Pada saat kapan? Pada saat portrait dan landscape, beberapa fotografer lebih nyaman menggunakan teknik mata kiri untuk portrait dan menggunakan teknik mata kanan untuk landscape (seperti foto sports dan wildlife).
Semoga sharing ini bermanfaat. Pilihan anda mau menjadi ‘bajak laut’ atau tidak. Salam jepret.
Oleh Andi Subagio – Salmonstudio
Photographer freelance di kota Metro, Lampung
twitter @salmonleft
Read More

Kamis, 04 Agustus 2016

Macam macam jenis dan Fungsi Filter Lensa Dalam Fotografi Reviewed by Esemka Date 8/04/2016 04:48:00 PM

Macam macam jenis dan Fungsi Filter Lensa Dalam Fotografi

Tidak ada komentar :
Dalam dunia fotografi, ada banyak aksesoris dan perlengkapan yang digunakan oleh para fotografer. Aksesoris tersebut biasanya tersedia mulai yang paling umum, hingga ada yang unik dan buatan tangan sendiri (DIY – do it yourself). Salah satu yang paling banyak digunakan adalah filter lensa.
Filter lensa, atau filter kamera adalah aksesoris yang umumnya terpasang di ujung lensa kamera. Bentuknya ada yang bulat mengikuti bentuk lensa, namun ada pula yang berbentuk kotak. Tiap filter memiliki fungsi masing – masing. Berikut beberapa jenis filter yang umum dan sering ditemukan, serta manfaat dari filter lensa tersebut.

Filter UV
Filter UV paling sering ditemukan di toko kamera. Umumnya berwarna putih bening. Ada yang bilang filter UV berguna untuk menahan sinar UV matahari yang masuk ke dalam sensor kamera agar tidak merusak sensor. Namun ada yang bilang kalau penggunaan filter UV dapat mengurangi ketajaman dan kualitas hasil foto. Tentu saja tergantung merk dan harga filter tersebut.
Secara pribadi, menurut saya (yang hanya menyukai fotografi), filter UV digunakan hanya untuk melindungi lensa. Jadi ketika anda lupa memasang lenscap, atau lensa terbentur benda lain, tidak langsung tergores karena ada filter UV yang melindungi.

Filter Polarizer / Circular Polarizer
Kebanyakan fotografer menyebut filter ini dengan nama filter CPL, atau circular polarizer dan banyak digunakan dalam landscape photography. Bentuknya biasanya bundar, dan pada bagian ring kaca filter dapat diputar – putar. Fungsi filter ini adalah untuk ‘membelokkan’ cahaya yang tidak kita inginkan masuk ke lensa. Jadi pada hasil akhir foto, dapat diperoleh kontras warna yang lebih baik.
Contoh penggunaan filter CPL adalah untuk membirukan langit dan menghilangkan pantulan bayangan / refleksi cahaya di air. Untuk harga filter CPL bervariasi, mulai 80 ribuan, hingga jutaan rupiah.
Contoh : Filter Hoya CPL Pro1 Digital 58mm
Filter ND (Neutral Density)
Filter ND bentuknya beragam, ada yang kotak, ada pula yang bundar. Umumnya filter ini memiliki warna gelap (agak hitam). Fungsi filter ini adalah untuk mengurangi f-stop. Ada banyak ukuran penurunan f-stop yang dimiliki filter ND, mulai dari 1 stop, 2 stop dan seterusnya.
Fungsi sederhana yang sering dilakukan fotografer dalam menggunakan filter ini adalah ketika ingin melakukan long eksposure atau foto slow speed. Dengan filter ND, maka dapat diperoleh speed yang semakin lambat.

Filter GND (Gradual Neutral Density)
Sama seperti filter ND, hanya saja filter ini seperti terbagi 2. Sebagian gelap, dan sebagian lagi normal. Fungsinya adalah untuk membuat intensitas cahaya pada foto terlihat ‘seimbang’. Misal ketika ingin melakukan landscape, background terlihat terang, namun background lebih gelap. Disinilah penggunaan filter GND untuk menyeimbangkan.
Read More