Kamis, 11 Desember 2014
Tari Seudati
Reviewed by Esemka
Date 12/11/2014 10:37:00 AM
Label:
artikel
,
kebudayaan
Tari Seudati
Posted by
Esemka
di
12/11/2014 10:37:00 AM
NAMA : FATHURRAHMAN MAULANA S
NIM : 1455428
TARI SEUDATI
Tari Seudati adalah salah satu kesenian tari tradisional yang berasal dari Aceh. Tarian ini diyakini sebagai bentuk baru dari Tari Ratoh atau Ratoih, yang merupakan tarian yang berkembang di daerah pesisir Aceh. Tari Ratoh atau Ratoih biasanya dipentaskan untuk mengawali permainan sabung ayam, serta dalam berbagai ritus sosial lainnya, seperti menyambut panen dan sewaktu bulan purnama. Setelah Islam datang, terjadi proses akulturasi, dan menghasilkan Tari Seudati, seperti yang kita kenal hari ini.
Tarian ini pada mulanya berkembang di Desa Gigieng,
Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie, yang diasuh oleh seorang bernama Syeh
Tam. Selanjutnya, tarian ini berkembang juga di Desa Didoh, Kecamatan
Mutiara, Kabupaten Pidie, dibawah asuhan Syeh Ali Didoh. Dalam
perjalanannya, tarian ini cukup berkembang di Aceh Utara, Pidie, dan Aceh
Timur, dan hari ini bahkan bisa ditemui di seluruh daerah Aceh.
Kata “seudati” berasal dari Bahasa Arab “syahadati”
atau “syahadatain”, yang artinya pengakuan atas keesaan Allah dan
pengakuan bahwa Muhammad adalah nabi utusan-Nya. Teori lain beranggapan bahwa “seudati”
berasal dari kata “seurasi”, yang mengandung makna kompak dan harmonis.
Oleh penganjur Islam zaman itu, Tari Seudati digunakan sebagai media dakhwah;
untuk menyebarluaskan agama Islam. Berbagai cerita tentang persoalan-persoalan
hidup dibawakan dalam tarian ini, dengan maksud agar masyarakat mendapat
petunjuk pemecahan problem-problem hidup sehari-hari mereka. Selain sebagai
media dakwah, Tari Seudati sekarang sudah menjadi pertunjukan hiburan rakyat.
·
Formasi dalam Tari Seudati
Seudati dibawakan oleh delapan orang laki-laki sebagai
penari utama, yang terdiri dari seorang pemimpin yang disebut syeikh,
satu orang pembantu syeikh, dua orang pembantu di sebelah kiri yang
disebut apeetwie, satu orang pembantu di bagian belakang, yang
disebut apeet bak, dan tiga orang pembantu biasa. Selain mereka,
ada pula dua orang penyanyi sebagai pengiring tari yang disebut aneuk
syahi.
·
Karakteristik Tari Seudati
Tari Seudati tidak
diiringi alat musik, melainkan hanya dengan beberapa bunyi yang berasal dari
tepukan tangan ke dada dan pinggul, hentakan kaki ke lantai, dan petikan jari.
Gerak demi gerak dibawakan mengikuti irama dan tempo lagu yang dinyanyikan.
Beberapa gerakan dalam tarian ini sangat dinamis dan penuh semangat. Namun ada
juga beberapa bagian yang nampak kaku, tetapi sejatinya memperlihatkan
keperkasaan dan kegagahan para penarinya. Kemudian, tepukan tangan ke dada dan
perut mengesankan kesombongan sekaligus sikap kesatria.
Tarian ini tergolong dalam kategori Tribal War
Dance atau tarian perang, yang mana muatan dalam syairnya bisa
membangkitkan semangat. Hal inilah yang membuat tarian ini sempat dilarang di
zaman Pemerintahan Belanda, karena dianggap bisa ‘memprovokasi’ para pemuda
untuk memberontak. Tarian ini baru diperbolehkan lagi dipertunjukan setelah
Indonesia merdeka.
Busana yang digunakan dalam Tari Seudati terdiri dari
celana panjang dan kaos oblong lengan panjang yang ketat warna putih; kain
songket yang dililitkan sebatas paha dan pinggang, rencong yang disematkan di
pinggang, ikat kepala berwarna merah, dan sapu tangan berwarna.
Terimakasih Anda telah membaca tulisan / artikel di atas yang berjudul : Tari Seudati jangan lupa komen dan berbagi :)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar