Joko anwar adalah pria kelahiran 1976 dari medan. Sempat berprofesi sebagai wartawan akhirnya Joko Anwar diajak berkolaborasi oleh Nia Dinata dalam film Arisan (2004) yang akhirnya sukses secara komersil dan banyak mendapat pujian. Dia pun berhasil membuat filmnya yang paling dikenal yaitu Janji Joni (2005) yang menjadi film Indonesia berpendapatan besar saat itu.
Film terbaik : Janji Joni (2005), Kala (2007), Quickie Express (2007), Pintu Terlarang (2009), Modus Anomali (2012)
Film terbaik : Janji Joni (2005), Kala (2007), Quickie Express (2007), Pintu Terlarang (2009), Modus Anomali (2012)
4. Riri Riza
Siapa yang ingat lagu "Lihatlah lebih dekat" Yang dinyanyikan oleh penyanyi cilik Sherina? Ya, Riri Riza adalah salah satu sutradara jenius yang berhasil mensukseskan film musikal dalam film Petualangan Sherina. Kita mungkin juga masih ingat film Gie, film tentang aktivis tahun 60an bernama Soe Hok Gie yang dibintangi Nicholas Saputra dan dengan sukses memenangkan nominasi sutradara terbaik dalam film festival Indonesia 2005
Film terbaik : Petualangan Sherina (2000), Gie (2005), Laskar Pelangi (2008), Sang Pemimpi (2009)
Film terbaik : Petualangan Sherina (2000), Gie (2005), Laskar Pelangi (2008), Sang Pemimpi (2009)
3. Deddy Mizwar
Sutradara yang sekarang menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat adalah sutradara yang memulai karir pada film Naga Bonar (1987) Kemudian debutnya sebagai sutradara dalam film Ketika (2005) sukses membawa nominasi Piala Citra (=piala acara penghargaan perfilman Festival Film Indonesia) yang akhirnya menyutradai sinetron religi pada bulan ramadhan favorit saya Para Pencari Tuhan. Walaupun menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat tapi Deddy tetap bisa membuat karya terbaiknya.
Film terbaik : Ketika (2005), Nagabonar jadi 2 (2007), Alangkah Lucunya Negeri Ini (2010), Tanah Surga, Katanya... (2012)
Film terbaik : Ketika (2005), Nagabonar jadi 2 (2007), Alangkah Lucunya Negeri Ini (2010), Tanah Surga, Katanya... (2012)
2. Hanung bramantyo
Sutradara kontroversial suami Zaskia Adya Mecca ini adalah salah satu sutradara terbaik Indonesia yang hampir setiap tahun membuat film dan hampir setiap filmnya memperoleh nominasi Piala Citra. Hal yang saya sukai dari Hanung adalah bagaimana keberaniannya membawa isu-isu SARA yang sensitif dan tabu untuk dibahas. Bahkan sampai didemo oleh FPI dan mendapat kritik keras dari MUI tentang filmnya Perempuan Berkalung Sorban. Tapi Hanunh tidak gentar dan terus menerus membuat film bertemakan SARA tersebut, bagaimana dia konsisten dalam pilihan film yang dibuatnya menurut saya adalah suatu prinsip yang jarang dimiliki oleh Sutradara Indonesia.
Film terbaik : Brownies (2005), Get Married (2007), Perempuan Berkalung Sorban (2009), ? (2010)
Film terbaik : Brownies (2005), Get Married (2007), Perempuan Berkalung Sorban (2009), ? (2010)
1. Teguh karya
Saya yakin generasi zaman sekarang tidak ada yang mengetahui siapa itu Teguh Karya. Dianggap sebagai sutradara legendaris Indonesia dan terbaik sepanjang masa. Kehebatannya pun terbukti karena hanya dia satu-satunya sutradara peraih Piala Citra terbanyak sebanyak 6 kali. Perhatiannya kepada detail-detail terkecil dalam film pun patut diacungi jempol. Dibalik tangan dinginnya dalam didirikannya bengkel teater, Teater Populer lahir aktor/aktris legendaris seperti Slamet Rahardjo, Tuti Indra Malaon, Niniek L. Karim, Christine Hakim, Hengky Solaiman, Dewi Matindas, Titi Qadarsih, Alex Komang, Teguh Karya lahir pada 22 September 1937, debut perdananya dalam sukses meraih Piala Citranya yang pertama. Setelah itu Teguh Karya konsisten membuat film berkualitas dan berkali-kali memenangkan piala citra dan terakhir pada film Pacar Ketinggalan Kereta (1989). Sayangnya pada 11 Desember 2001 Teguh dipanggil Yang Maha Kuasa. Dunia Perfilman pun berduka atas kematiannya. Dan hebatnya menurut saya sampai sekarang belum ada sutradara sehebat Teguh Karya.
Film terbaik : Cinta Pertama (1974), Ranjang Pengantin (1975), November 1828 (1979), Di Balik Kelambu (1983), Ibunda (1986)
Oleh : Kutu Kamar di kutufilm dot weebly dot com
Film terbaik : Cinta Pertama (1974), Ranjang Pengantin (1975), November 1828 (1979), Di Balik Kelambu (1983), Ibunda (1986)
Oleh : Kutu Kamar di kutufilm dot weebly dot com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar