Jumat, 19 Oktober 2012
Materi Organisasi
Reviewed by Esemka
Date 10/19/2012 05:30:00 AM
Label:
materi
,
tugas
Materi Organisasi
Posted by
Esemka
di
10/19/2012 05:30:00 AM
Organisasi
Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang
dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Dalam ilmu-ilmu sosial,
organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational
studies), perilaku
organisasi (organizational behaviour),
atau analisis organisasi (organization analysis).
Definisi
Terdapat beberapa teori dan
perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada
pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana
orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan),
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa
pengertian organisasi sebagai berikut.
ü
Stoner mengatakan bahwa
organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di
bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama .
ü
James D. Mooney mengemukakan bahwa
organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama .
ü
Chester I. Bernard berpendapat bahwa
organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih.
ü
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa
Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara
sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja
atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan. .
Sebuah organisasi dapat terbentuk
karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang
tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui
keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi
seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai
anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran
Orang-orang yang ada di dalam suatu
organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan
di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota,
orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil
yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri.
(James L. Gibson, 1986).
Pada dasarnya orang tidak bisa hidup sendiri. Sebagian besar tujuannya
dapat terpenuhi apabila ada interaksi sosial dengan orang lain. Sebagai mahluk
sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri karena manusia memiliki kebutuhan
terhadap manusia lainnya. Karena itulah biasanya manusia berkumpul dan
membentuk kelompok, yang disebut dengan organisasi. Karang Taruna, perusahaan,
kerajaan, negara, adalah bentuk-bentuk dari organisasi. Bahkan sebuah
organisasi kejahatan pun pada dasarnya juga adalah sebuah organisasi, dimana
mereka bergabung dan berkumpul karena memiliki tujuan dan kepentingan yang
sama. Organisasi yang paling kecil yang kerap kita jumpai adalah keluarga.
Keluarga pada hakikatnya adalah sebuah organisasi. Keluarga adalah satuan
organisasi terkecil yang pertama kali dikenal oleh setiap manusia.
Banyak motivasi yang mendorong seseorang masuk dalam sebuah organisasi.
Diantara beberapa motivasi atau tujuan seseorang bergabung ke dalam suatu
kelompok organisasi adalah :
Ø
Kelompoks atau organisasi sering dipakai untuk memecahkan masalah-masalah.
Ø
Mencegah kesepian dan kerenggangan
Ø
Kelompok dapat memberikan bantuan pada saat kesusahan / menjumpai masalah
Ø
Kelompok dapat memberikan tujuan dan nilai hidup yang lebih baik, perilaku,
dan kesetaraan kelompok
Ø
Kelompok sosial , kerja dan bermacam-macam kelompk lainnya memberikan
prestige, status dan pengakuan.
Komponen Organisasi
Komponen penting organisasi meliputi :
Tujuan
Merupakan motivasi, misi, sasaran, maksud dan tujuan yang akan dicapai
dalam rentang waktu tertentu, Tujuan berdasarkan rentang dan cakupanya dapat di
bagi dala beberapa karakteristik antara lain :
·
Tujuan Jangka panjang
·
Tujuan Jangka menengah dan
·
Tujuan Jangka pendek
Struktur
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja)
dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan
meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda
tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi
juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.
Struktur Organisasi sangat penting untuk dapat dipahami oleh semua komponen
dalam rangka menciptakan sistem kerja yang efektif dan efesien. Struktur
organisasi merupakan deskripsi bagaimana organisasi membagi pekerjaan dan
melaksanakan tugas atau pekerjaannya dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Struktur organisasi juga mengatur siapa yang melaksanakan tugas dan pekerjaan
itu. Selain membagi dan mengatur tugas dan pekerjaan yang diemban oleh
organisasi, struktur organisasi juga menggambarkan hubungan organisasi secara
internal maupun eksternal.
Sistem
Setiap organisasi baik formal maupun informal, akan menganut suatu sistem
yang mengatur bagaimana cara organisasi mencapai tujuannya. Untuk itulah setiap
organisasi memiliki peraturan-peraturan yang merefleksikan
kepentingan-kepentingan organisasi. Sistem pada organisasi itu dapat berupa
anggaran dasar, anggaran rumah tangga, peraturan khusus, prosesdur dan
peraturan lainnya. Pada organisasi yang paling kecil, yaitu keluarga,
pada dasarnya juga memiliki peraturan-peraturan sekalipun tidak sekompleks
peraturan pada organisasi besar. Sistem yang dianut oleh organisasi inilah yang
mengatur setiap gerak dan tindak tanduk organisasi. Pada organisasi monarki,
sistem itu berupa kekuasaan mutlak yang berada di tangan raja. Raja mengatur
segala aspek dan membuat peraturan-peraturan. Raja berperan sebagai pusat
(sentral) segala aspek di dalam organisasi kerajaan. Organisasi demikian dapat
disebut dengan organisasi yang diatur oleh orang (ruled by person). Pada
organisasi yang maju, seperti halnya Muhammadiyah dan TAPAK SUCI, segala aspek
di dalam organisasi diatur oleh sistem. sehingga disebut dengan organisasi
yang ruled by system. Sekalipun sistem itu dibuat oleh orang
perorang, namun setiap orang memiliki komitmen yang tinggi untuk mengikuti
sistem tersebut. Apabila sistem tersebut dipandang perlu untuk diperbaiki, maka
sistem tersebut bisa diperbaiki agar kembali sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan organisasi. Organisasi yang diatur oleh sistem (ruled by system),
memiliki sistem yang berkesinambungan sekalipun ada orang yang keluar/masuk ke
dalam organisasi.
Sistem organisasi terbagi dalam komponen penyusun yang saling berikatan
yaitu :
·
Input
·
Proses
·
Output
·
Feedback
Macam-macam kelompok:
Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan
ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis.
Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:
Ø
Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki
hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk
usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
Ø
Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak
mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
Ø
Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis
dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan
organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
Ø
Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis
dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam
asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi,
serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah.
Partisipasi
Dalam berorganisasi setiap individu dapat
berinteraksi dengan semua struktur yang
terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi
yang mereka pilih. Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bisa
berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan. Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal
apa saja yang harus dilakukan.
Pada dasarnya partisipasi didefinisikan
sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di
dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada
kelompok dalam usaha mencapai tujuan. .
Keterlibatan aktif dalam
berpartisipasi, bukan hanya berarti keterlibatan jasmaniah semata. Partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan mental, pikiran, dan
emosi atau perasaan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk
memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut
bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan.
Unsur-unsur
Unsur pertama, bahwa partisipasi atau
keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih
daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
Unsur kedua adalah kesediaan memberi
sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini
berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu
kelompok.
Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan
segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota
artinya ada rasa “sense of belongingness”.
Jenis-jenis
·
Pikiran (psychological
participation)
·
Tenaga (physical
partisipation)
·
Pikiran dan tenaga
·
Keahlian
·
Barang
·
Uang
Syarat-syarat
Agar suatu partisipasi dalam
organisasi dapat berjalan dengan efektif, membutuhkan persyaratan-persyaratan yang
mutlak yaitu .
Waktu. Untuk dapat berpatisipasi
diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini adalah untuk memahamai pesan
yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan
tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa
diperlukan peran serta .
Bilamana dalam kegiatan partisipasi
ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan
kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negatif.
Subyek partisipasi hendaknya relevan
atau berkaitan dengan organisasi dimana individu yang bersangkutan itu
tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya.
Partisipasi harus memiliki kemampuan
untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang bersangkutan memiliki luas lingkup
pemikiran dan pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalupun belum ada,
maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator.
Partisipasi harus memiliki kemampuan
untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama
atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif
atau berhasil.
Para pihak yang bersangkutan bebas di
dlam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah
ditentukan.
Bila partisipasi diadakan untuk
menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan kepada kebebasan dalam kelompok,
artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang dapat menimbulkan
ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan.
Hal ini didasarkan kepada prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif.
Partisipasi dalam organisasi
menekankan pada pembagian wewenang atau tugas-tugas dalam
melaksanakan kegiatannya dengan maksud meningkatkan efektif tugas yang
diberikan secara terstruktur dan lebih jelas.
Bentuk-bentuk organisasi
Terimakasih Anda telah membaca tulisan / artikel di atas yang berjudul : Materi Organisasi jangan lupa komen dan berbagi :)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar