Sabtu, 30 Januari 2016
Makalah tentang Televisi Dan Kebudayaan Indonesia
Reviewed by Esemka
Date 1/30/2016 09:51:00 AM
Label:
makalah
,
teknologi media
,
tugas
Makalah tentang Televisi Dan Kebudayaan Indonesia
Posted by
Esemka
di
1/30/2016 09:51:00 AM
Kata pengantar
Allhamdulillah
puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT., atas karunia-Nya penulisan
tugas makalah “Televisi Dan
Kebudayaan Indonesia” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Pada dasarnya
penulisan laporan makalah ini adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh
mahasiswa program studi D4 film dan televisi ISBI Bandung untuk menyelesaikan
tugas ujian akhir semester mata kuliah teknologi media.
Dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada
1. Allah SWT.
2. Bapa Syamsul Barry, S.Sn., M.Hum.selaku dosen mata
kuliah teknologi media .
3. Kepada seluruh informan. Tanpa mereka penulis tidak
bisa membuat tulisan ini
4.
Kepada
keluarga penulis. Terutama kedua orang tua penulis tercinta.
Penulis menyadari bahwa makalah “Televisi
Dan Kebudayaan Indonesia” ini tidak terlepas
dari kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak sangat diharapkan. Semoga laporan makalah
ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan khususnya bagi penulis dan pada
umumnya bagi pembaca.
Bandung, Januari
2016
Penulis
Fathurrahman Maulana S
Daftar
Isi
Kata pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I 3
PENDAHULUAN.. 3
1.1 Latar
Belakang. 3
1.2 Rumusan Masalah. 4
1.3 Tujuan Penelitian. 4
1.4 Manfaat Penelitian. 4
BAB II 5
ISI 5
2.1 Pengertian Televisi 5
2.2 Dampak Positif Televisi 6
2.2.1 Media melestarikan budaya. 6
2.2.2 Media promosi. 7
2.2.3 Media untuk mendapatkan hiburan. 7
2.2.4 Media pemersatu bangsa. 7
2.3 Dampak Negatif Televisi. 8
2.3.1 Hilangnya Budaya Positif. 8
2.3.2 Rusaknya Moral. 9
2.3.3 Timbulnya Cultural Shock. 9
BAB III 11
PENUTUP. 11
3.1 Kesimpulan. 11
3.2 Saran. 11
Daftar Pustaka. 12
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini, arus globalisasi
membawa pengaruh signifikan terhadap perubahan global kehidupan social culture kemasyarakatan. Seiring
dengan perkembangan teknologi yang mampu menggabungkan unsur informasi dan
komunikasi sehingga menjadi model interaksi sosial masyarakat modern. Tak dapat
dihindari perubahan yang sangat cepat, dunia berada dalam situasi dan kondisi
kehidupan antar bangsa dan negara tanpa batas. Media adalah power
hegemoni masyarakat modern dalam mengubah tatatan struktur sosial budaya,
politik, ekonomi dan aspek kehidupan lainnya. Media merupakan alat yang
digunakan masyarakat kapitalis dalam memasarkan produk budaya dan menciptakan
gaya hidup materialis, pragmatis, hedonis dan konsumtif. Meskipun disisi lain
media membawa pengaruh positif dalam menggali informasi berbagai gagasan
pemikiran manusia yang dapat menunjang pembentukan masyarakat kritis.
Beragam
bentuk media, seperti televisi, radio, internet, surat kabar dan lain
sebagainya digunakan sebagai sarana informasi komunikasi masyarakat modern. Televisi adalah media
paling utama yang dapat diakses, dinikmati, dan mudah terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat serta senantiasa menjadi populer di belahan dunia berkembang. Televisi adalah bagian
dari “prakondisi dan konstruksi selektif pengetahuan sosial, pembayangan
sosial, yang digunakan untuk memersepsi ‘dunia-dunia’,’realitas’ kehidupan orang
lain, dan secara imajiner merekonstruksi hidup kita dan mereka menjadi semacam
‘keseluruhan dunia’ (‘worl of the whole’)
yang masuk akal bagi kita” (Hall dalam Chris Barker, 2005 : 341).
Televisi
perlu dipahami secara kultural dan ekonomi dalam hal teks-teks (program) dan
pola-pola maknanya, relasi antara teks dan pemirsa, politik ekonomi (komoditas
industri). Oleh karena itu perlu adanya pendekatan multiperspektif untuk
memahami televisi yang telah memproduksi teks budaya dan membawa pengaruh
signifikan terhadap life style masyarakat kontemporer, baik yang bersifat
positif maupun negatif.
Tayangan televisi banyak yang sudah tidak sesuai
dengan tatanan nilai budaya dalam masyarakat. Melalui penggunaan bahasa dan
gambar sebagai sistem simbol yang utama, tayangan televisi mampu menciptakan,
memelihara, dan mengembangkan suatu realitas. Tanpa sadar kita digiring oleh
definisi yang ditanamkan media. Secara tidak langsung hal itu membuat kita
mengubah definisi kita atau menubah asumsi kita terhadap suatu masalah.
Terdapat
dua bentuk kebudayaan, yaitu kebudayaan non-material (bersifat rohaniah),
meliputi hal yang tidak dapat dilihat dan diraba. Contohnya: religi, bahasa,
dan ilmu pengetahuan. Serta bentuk kedua dari kebudayaan adalah kebudayaan
material yang bersifat jasmaniah, seperti: benda ciptaan manusia dan
perlengkapan hidup. Televisi merupakan salah satu bentuk budaya material.
Arus
deras globalisasi sudah tidak bisa dibendung lagi. Keadaan ini sangat
memungkinkan media massa untuk menjadi jalan akses masuk berbagai nilai asing
yang bisa terbias pada berbagai tayangan televisi. Tayangan televisi seringkali
menabrak nilai moral, etika, dan agama. Pada akhirnya nilai-nilai tersebut bisa
mengkontaminasi bahkan merusak budaya nasional. Apalagi ditambah dengan kemudahan
dalam mengakses televisi seiring kemajuan teknologi.
Terdapat
perkembangan yang sangat signifikan dalam hal keberadaan televisi dikaitkan
dengan pemanfaatan teknologi, seperti Digital Televisi/DTV (televisi digital), High Definition TV (TV Resolusi tinggi),
Ultra High Definition Video/UHDV
(Video Resolusi Ultra Tingi) dan melalui situs internet seperti: Yahoo,
Friendster, You tube, My Space. Keberadaan situs yang mampu menghadirkan siaran
televisi melalui internet tidak mengurangi peranan stasiun televisi, namun
justru dengan adanya peningkatan kemampuan professional, menyebabkan peranan
media televisi yang semakin penting
dan berpengaruh terhadap perkembangan budaya di masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka penulis menetapkan beberapa rumusan masalah sebagai
berkut:
1. Apa
saja dampak negatif televisi terhadap
kebudayaan masyarakat di
Indonesia?
2. Apa
saja dampak postitif televisi terhadap kebudayaan masyarakat di Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari
beberapa rumusan masalah diatas, penulis dapat merumuskan tujuan penelitian
diantaranya sebagai berikut:
1. Mengetahui
apa saja dampak televisi terhadap kebudayaan Indonesia baik postitif maupun negatif.
2. Mengetahui
apa saja peranan media televisi dalam melestarikan kebudayaan Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Setelah
merumuskan latar belakang, rumusan, dan tujuan pembahasan, langkah selanjutnya
ialah menentukan manfaat dari pembahasan. Adapun manfaat dari pembahasan
makalah ini adalah:
1. Bagi
kalangan akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai sumber
informasi bagi penelitian selanjutnya yang terkait.
2. Bagi pembaca awam,
diharapkan dapat mengubah sikapnya dan lebih bijaksana dalam pemanfaatan
teknologi terutama televisi. Dengan
diketahuinya sikap masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan tayangan televisi
khususnya tentang kebudayaan Indonesia, diharapkan pada stasiun televisi untuk
meningkatkan kualitas tayangan televisi agar lebih menarik perhatian
masyarakat, sehingga mereka tidak jenuh saat menikmati tayangan tentang
kebudayaan.
BAB
II
ISI
2.1 Pengertian Televisi
Definisi
televisi menurut beberapa sumber:
1. Televisi
berasal dari kata tele dan visie, tele artinya jauh dan visie artinya
penglihatan, jadi televisi adalah penglihatan jarak jauh atau penyiaran
gambar-gambar melalui gelombang radio. (Kamus Internasional Populer: 196).
2. Televisi
adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama
suara melalui kabel (Arsyad, 2002: 50). Sistem ini menggunakan peralatan yang
mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektrik dan mengkonversikannya
kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar.
3. Televisi
dapat disebut kotak televisi. Televisi berasal dari kata tele (bahasa yunani)
yang berarti jauh dan visio (bahasa latin) yang berarti penglihatan. Jadi,
televisi adalah media telekomunikasi yang dapat dilihat dari jauh. Penemuan
televisi merupakan penemuan yang mampu mengubah peradaban dunia seperti halnya
seperti roda. (Wikipedia)
4. Televisi
adalah proses penyiaran gambar melalui gelombang frekuensi radio dan
menerimanya pada pesawat penerima yg memunculkan gambar tersebut pada sebidang
layar. (KBBI).
2.2
Dampak Positif Televisi.
Televisi
dapat memberikan pengaruh yang positif bagi para pemirsa yang menyaksikan
program acara atau tayangan televisi. Adapun pengaruhnya yang bersifat positif
sebagai berikut:
1.
Adanya sinetron yang bernuansa kebudayaan lokan indonesia
seperti tentang seorang anak dengan budaya betawi.
2.
Adanya acara atau tayangan yang bernuansakan pendidikan
atau pengetahuan seperti cerdas cermat, berita dan lain sebagainya.
Beberapa peranan
televisi dalam hal media fungsi untuk
melestarikan kebudayaan Indonesia, diantaranya adalah sebagai berikut :
2.2.1 Media Melestarikan Budaya
Indonesia.
Televisi berperan penting dalam
melestarikan kebudayaan Indonesia. Selain merupakan salah satu media elektronik
yang dapat memberikan hiburan televisi juga merupakan salah satu media dalam
menyampaikan informasi. Informasi tentang kebudayaan dapat dengan mudah kita
dapat melalui televisi. Hal inilah yang dapat membuat budaya Indonesia masih
tetap terjaga kelestariannya. Akan tetapi kurangnya acara–acara di televisi
yang menayangkan tayangan – tayangan tentang kebudayaan membuat masyarakat
Indonesia kesulitan dalam mendapatkan informasi tentang kebudayaannya sendiri.
Untuk mengatasi masalah tersebut,
industri pertelevisian perlu menambah acara–acara tentang kebudayaan Indonesia.
Selain memberikan informasi tentang kebudayaan Indonesia kepada masyarakat
umum, tayangan tersebut juga dapat dijadikan ajang promosi kepada dunia tentang
kebudayaan Indonesia. Sehingga menarik para wisatawan mancanegara untuk
berkunjung ke Indonesia. Serta menghindari pengklaiman kebudayaan Indonesia oleh
Negara lain lagi. Untuk itu peran televisi sebagai salah satu sarana
pelestarian kebudayaan Indonesia harus lebih dimaksimalkan lagi.
2.2.2
Media promosi.
Televisi juga dapat dijadikan ajang promosi, baik
produk, kebudayaan, tempat wisata, alam dan lain sebagainya. Dengan adanya
televisi ini lah, orang mudah untuk mencari produk – produk yang ia butuhkan.
Mereka juga dapat melihat langsung bagaimana iklan tersebut. Dan dengan media
televisi inilah, para produsen dapat mengenalkan hasil produksinya kepada
khalayak luas (Aswondo Atmowiloto, 1986 : 67- 68)
2.2.3
Media untuk mendapatkan hiburan.
Televisi merupakan salah satu media elektronik yang
dapat memberikan hiburan. Televisi dapat menyampaikan informasi dengan lebih
cepat dan tepat dengan bantuan teknologi yang serba moderen. Televisi merupakan
alat yang dapat menghibur penonton. Adapun tayangan - tayangan yang disiarkan
berbentuk komedi, lagu - lagu, dan sebagainya yang dapat menghibur pemirsanya.
2.2.4
Media untuk memberikan informasi.
Berbeda dengan radio dan koran, televisi dapat
menyampaikan informasi dalam bentuk visual dan audio. Dalam penyampaian
informasi kepada khalayak umum, televisi dapat lebih cepat menyampaikan
informasi tersebut, dibandingkan dengan koran dan radio.
2.2.5
Media pemersatu bangsa
Televisi adalah salah satu media yang mendunia.
Hampir setiap rumah di dunia ini memiliki sebuah kotak ajaib, bernama televisi.
Bahkan tidak sedikit pula yang memiliki televisi lebih dari satu didalam setiap
rumah. Dengan adanya televisi ini, mereka dapat melihat perkembangan di Negara
lain, bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa televisi dapat mempersatukan antar
bangsa di seluruh dunia.
2.3
Dampak Negatif Televisi.
` Kehadiran televisi telah
membawa perubahan yang signifikan pada corak kehidupan masyarakat, khususnya
bagi anak-anak. Sebelum televisi ada, anak-anak biasanya rajin membaca
Al-Qur’an antara shalat maghrib dan shalat isya secara berkelompok-kelompok di
surau atau di mesjid.
Tetapi setelah televisi muncul, orangtua mereka melihat
perubahan yang luar biasa, yaitu mereka cenderung malas membaca Al-Qur’an dan
sering terlambat melaksanakan shalat subuh, bahkan tidak shalat subuh sama
sekali. Ini terjadi karena mereka suka menonton televisi sampai larut malam,
akibatnya membuat mereka lambat bangun pada pagi harinya. Keadaan
itu terjadi karena anak-anak mempunyai kesempatan untuk menonton televisi
secara leluasa tanpa adanya pengawasan yang wajar dari orangtua. Orangtua
mereka sibuk bekerja seharian di kebun atau sibuk dengan pekerjaan lainnya,
sehingga tidak mempunyai waktu yang banyak untuk menemani dan mengawasi
anak-anak mereka menonton televisi.
Ciri
lainnya adalah gejala “memadamkan”. Rangsangan televisi selama 10.000 jam
menciptakan pemirsa yang mampu “menolak” masuknya bunyi suara ke pendengaran
mereka. Kemampuan semacam itulah yang mendorong anak-anak untuk mencoba
mengerjakan tugas pekerjaan rumah sambil menonoton film. Suguhan acara televisi
yang sensasional tidaklah merangsang gairah orang untuk membaca, menulis dan
memecahkan soal matematika. Setidak-tidaknya, cukup sulit bagi seseorang untuk
dapat menekuni pelajarannya secara sungguh-sungguh.
Kehadiran
televisi telah membawa perubahan yang signifikan pada corak kehidupan
masyarakat, khususnya bagi anak-anak. Sebelum televisi ada, anak-anak biasanya
rajin membaca Al-Qur’an antara shalat maghrib dan shalat isya secara
berkelompok-kelompok di surau atau di mesjid. Tetapi setelah televisi muncul,
orangtua mereka melihat perubahan yang luar biasa, yaitu mereka cenderung malas
membaca Al-Qur’an dan sering terlambat melaksanakan shalat subuh, bahkan tidak
shalat subuh sama sekali. Ini terjadi karena mereka suka menonton televisi
sampai larut malam, akibatnya membuat mereka lambat bangun pada pagi harinya.
Ciri lainnya
adalah gejala “memadamkan”. Rangsangan televisi selama 10.000 jam menciptakan
pemirsa yang mampu “menolak” masuknya bunyi suara ke pendengaran mereka.
Kemampuan semacam itulah yang mendorong anak-anak untuk mencoba mengerjakan
tugas pekerjaan rumah sambil menonoton film. Suguhan acara televisi yang
sensasional tidaklah merangsang gairah orang untuk membaca, menulis dan
memecahkan soal matematika. Setidak-tidaknya, cukup sulit bagi seseorang untuk
dapat menekuni pelajarannya secara sungguh-sungguh.
Saat ini banyak tayangan televisi Indonesia yang
mengadopsi tayangan luar negeri. Hal ini menyebabkan masuknya budaya barat ke
Indonesia. Yang berakibat lunturnya budaya Indonesia. Ada beberapa dampak
negatif, yang ditimbulkan oleh tayangan televisi terhadap kebudayaan bangsa,
diantaranya adalah :
2.3.1 Hilangnya Budaya Positif.
Dengan adanya televisi, banyak pengaruh negatif yang
mulai masuk dan mungkin dapat menggeser budaya kita. Yudhianta menyatakan
lambat laun budaya ketimuran berubah menjadi budaya ketengahan dan lama – lama
menjadi budaya kebaratan ( 1989 : 73)
Di kota–kota besar, tidak sedikit kita temukan,
budaya – budaya barat menyelinap di kalangan remaja. Dengan mudahnya, budaya
barat masuk dan mengambil alih peran budaya timur. Tidak aneh apabila budaya
barat dengan mudahnya masuk ke Indonesia. Hal ini lah yang menjadi salah satu
faktor penyebab terkikisnya budaya positif bangsa kita.
2.3.2 Rusaknya Moral.
Dengan adanya tayangan televisi yang banyak
menyajikan tayangan yang berbau seksual, adegan-adegan kekerasan, kebencian dan
kejahatan, orang tua dan anak bekerja-sama melakukan kejahatan demi uang,
anak-anak melawan dan memaki orang tua, murid-murid melawan guru yang akibatnya
guru seperti tidak memiliki harga diri lagi di masyarakat, dan kejahatan moral
lainnya memberikan pandangan berbeda kepada pemirsanya. Pada kenyataannya, anak
kecil masih berperilaku imitatif atau meniru. Pola pikir yang masih sederhana,
membuat mereka cenderung menganggap apa yang ditampilkan televisi sesuai dengan
yang sebenarnya. Mereka masih sulit membedakan mana perilaku atau tayangan yang
fiktif dan mana yang memang kisah nyata. Mereka juga masih sulit memilah-milah
perilaku yang baik sesuai dengan nilai dan norma agama dan kepribadian bangsa.
2.3.3 Timbulnya Cultural
Shock.
Meskipun pergaulan dan seks bebas
tidak dilakukan semua pemuda dan pemudi Barat, tetapi bahaya demonstration
effect bisa terjadi, sehingga sementara pemuda-pemudi kita menganggap
berhubungan seks sebelum menikah sebagai hal yang biasa, yang menganggap sebagai
hal yang tabu justru dianggap pandangan yang kuno. Budaya-budaya barat yang
ditayangkan TV akan dapat menimbulkan gegar budaya (cultural shock) terutama
pada remaja dan pemuda yang dibesarkan dalam lingkungan tertutup, dan baru
mengenal nilai-nilai budaya barat, yang sebenarnya bertentangan dengan
nilai-nilai budaya Indonesia.
Perubahan gaya hidup dikalangan
masyarakat tersebut terutama pada umur remaja sangat ditentukan oleh lingkungan
sekitar ataupun rangsangan-rangsangan yang datang dari luar. Program-program
televisi dan media lainnya memainkan peraran yang teramat penting dalam
bagaimana orang memandang dunia mereka sendiri. Pada saat ini, kebanyakan orang
mendapatkan informasi mereka dari sumber-sumber yang bermediasi dibandingkan
dari pengalaman langsung. Oleh kareana itu, sumber-sumber yang bermediasi dapat
membentuk kenyataan seseorang. Setelah kita tahu pengaruh negatif dari televisi
terhadap kebudayaan Indonesia, diharapkan masyarakat Indonesia lebih berhati–hati
dalam memilih tayangan televisi yamg akan ditonton.
Tidak bisa
dipungkiri lagi bahwa sebagian aktifitas dan pandangan kita telah dipengaruhi
oleh berbagai tayangan yang ditampilkan oleh televisi. Banyak tayangan-tayangan
televisi yang bisa memberikan dampak yang tidak baik. Sehingga kehidupan dan
kebudayaan pribumi pun terpengaruhi keasliannya oleh tayangan dari media
televisi. Masyarakat yang tidak bisa memfilter berbagai tayangan dari media
televisi akan dengan mudah menerima budaya yang ditampilkan ditelevisi dan
menerapkannya dalam lingkungan mereka. Mereka bahkan tidak peduli dengan
kepudaran budaya asli mereka.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Televisi
merupakan salah satu media untuk mengenal dan mempelajari nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Disamping itu juga terdapat media sosialisasi yang lainnya, seperti
keluarga, teman sepermainan, sekolah dan media massa.
2. Televisi
tidak bisa dipisahkan begitu saja dari kehidupan sehari-hari. Didukung dengan beragam
kemajuan teknologi semakin memudahkan
masyarakat dalam mengakses siaran
televisi, menjadikannya sebagai salah
satu media massa yang paling banyak di akses oleh masyarakat dan berpengaruh terhadap kebudayaan itu sendiri.
3. Televisi
mempunyai kemampuan yang luar biasa dalam mempengaruhi kebudayaan masyarakat dan
mampu menjangkau daerah-daerah yang jauh secara geografis
4. Televisi
merupakan suatu media yang praktis dan efisien dalam mentransfer berbagai pesan
yang dibawa oleh siaran televisi. Dengan televisi itulah masyarakat akan lebih mengenal berbagai
konsep-konsep ,pengetahuan
baru, informasi
baru yang tentunya dibutuhkan.
3.2
Saran
Mengingat
begitu kuatnya pengaruh televisi maka ada baiknya bila:
1. Tayangan
televisi lebih disesuaikan dengan nilai-nilai budaya bangsa.
2. Tayangan
televisi lebih disesuaikan dalam hal jam tayangannya, dan terdapat segmentasi acara kebudayaan yang tepat.
3. Pemahaman
kita sebagai konsumen tayangan televisi lebih ditingkatkan lagi, sehingga pada akhirnya
kita bisa lebih bijak dalam menanggapi dan
memaknai setiap tayangan televisi.
4. Sebisa
mungkin minimalkan waktu anda dan keluarga untuk menonton televisi dan batasi hanya untuk
program-program tertentu saja.
Daftar
Pustaka
·
http://marisadanbo.blogspot*co*id/2015/03/dampak-menonton-televisi.html?showComment=1454155203900#c2775580157958297155 Diakses pada 23 Januari 2016
·
http://www.kompasiana*com/sahroha.lumbanraja/hilangnya-acara-budaya-lokal-di-televisi_54f5f08da33311f1018b45d1 Diakses pada 23 Januari 2016
·
http://www.tatsachen-ueber-deutschland*de/id/kebudayaan/main-content-09/badan-penyiaran.html Diakses
pada 23 Januari 2016
·
https://books.google*co*id/books?id=RVI9CwAAQBAJ Diakses pada
23 Januari 2016
·
https://pitriyulianti9.wordpress*com/2013/11/11/
dampak-tv-di-era-globalisasi/ Diakses pada 23 Januari 2016
·
http://nirmana.petra*ac*id/index.php/dkv/article/view/18056 Diakses
pada 23 Januari 2016
·
http://karinarisaf.blogspot*co*id/2011/05/kebudayaan.html Diakses
pada 23 Januari 2016
Terimakasih Anda telah membaca tulisan / artikel di atas yang berjudul : Makalah tentang Televisi Dan Kebudayaan Indonesia jangan lupa komen dan berbagi :)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar