Rabu, 05 November 2014

Analisis Film Kimi Ni Todoke Reviewed by Esemka Date 11/05/2014 09:24:00 AM

Analisis Film Kimi Ni Todoke




Diangkat dari : Komik Kimi Ni Todoke
Movie: From Me to You
Romaji : Kimi ni Todoke
Japanese : 君に届け
Director : Naoto Kumazawa
Writer : Karuho Shiina (manga), Rika Nezu, Naoto Kumazawa
Producer : Takahiro Sato
Release Date : September 25, 2010
Production Company : NTV, Toho

Sinopsis
Kimi Ni Todoke (From Me To You) yaitu salah satu film drama dari jepang yang diambil dari salah satu komik manga dengan judul yg sama. Film ini menceritakan tentang seorang perempuan SMA yang pendiam dan pemalu.  Karna sifat nya itu dia jadi sulit untuk menyampaikan apa yg dia maksud sehingga membuat teman temannya salah paham. Nama nya Sawako  Korunuma, karna nama panggilanya Sawako dan penampilannya dengan rambut panjang misterius dia sering dipanggil Sadako seperti difilm hantu “The Ring” di jepang. Karna adanya isu bahwa Sawako memiliki ilmu supranatural dan bias melihat hantu, Sawako jadi merasa terkucilkan. Sampai pada suatu saat dia bertemu dengan seorang laki laki yang Populer disekolahnya yaitu Shota Kazehaya. Kazehaya adalah orang yang pertama kali menyapa Sawako. Persahabatan Sawako muncul di saat ia bertema dengan Yoshoda-san dan Yano-san. Mereka menjalin persahabatan yang mebuat Sawako lebih percaya diri dan mulai bias mengungkapka  isi hatinya dengan teman temannya. Ia mulai mencoba melakuka  hal – hal baru yang sebelumnya belum pernah ia rasakan. Sejak saaat itu hubungan Sawako dan Kazehaya berubah menjadi lebih dari seorang teman.

Plot
Dimalam tahun baru 15 tahun lalu, ayah harus meninggalkan penampilannya di pertunjukan band akhir tahun dan berlari secepatnya untuk sebuah kehidupan yang disayangi nya, yaitu kelahiran Sawako.Sawako berasal dari kata “Sawayaka” yang berarti menyegarkan dan “Ko” yang berarti anak. Pada saat Sawako masih kecil, ayah sering bercerita tentang Tatami seorang hantu yang selalu membuat orang disekelilingnya bahagia. Sawakopun senang disebut seperti Tatami (dalam arti bukan hantunya tapi anak yang membuat ayah bahagia). Seperti cerita Tatami dalam dunia nyata, Sawako mencoba untuk selalu membantu orang-orang disekelilingnya. Saat ada anak yang membuang sampah kaleng sembarangan, Sawako langsung mengambil kaleng itu dan membuangnya ketempat sampah.
Suatu malam ayah, ibu dan Sawako menonton tv yang sedang menayangkan film The Ring dengan hantunya yang terkenal itu, Sadako. Sawako memperhatikan gaya Sadako yang keluar dari Televisi itu dengan tanpa berkedip atau ketakutan sama sekali.Ditempat bermain sekolahnya, Sawako mempraktekkan gaya Sadako yang keluar dari tv membuat teman-temannya menyebut dia Sadako. Mereka lari ketakutan melihat Sawako itu. Sejak saat itulah orang-orang memanggilnya “Sadako” bahkan nama aslinya tidak diingat orang lagi.
Beberapa tahun kemudian.
Ini hari pertama Sawako masuk SMA. Ia tak punya teman sama sekali jadi ia hanya berangkat seorang diri. “aku tak bisa tidur tadi malam” kata seorang gadis yang berjalan jauh didepannya kepada teman disebelahnya. “kita pasti gugup karena ini hari pertama masuk sekolah ya?” kata gadis satunya lagi. “bukan itu.. tadi malam The Ring diputar di tv.. Sadako benar-benar mengerikan.” Tiba-tiba sebuah suara yang berbisik pelan dibelakang mereka mengejutkan mereka. “ano (hai)... maaf. .. kalian menjatuhkan ini” kata Sawako mengulurkan kertas yang ditemukannya. Kedua gadis itu berbalik dan terkejut melihat gadis seperti Sadako dengan rambut panjang dan mata tertutup dengan rambut, memanggil mereka. “sadako!” seru ketakutan gadis yang tadi malam melihat film itu.
Gadis yang menjatuhkan barangnya mendekati Sawako dan melihat Sawako yang menatapnya dibalik poni yang menutupi matanya. “maaf.. “katanya ketakutan sambil mengambil barangnya dari tangan Sawako dan langsung berlari ketakutan. “setiap aku berbicara dengan seseorang , kenapa mereka selalu terlihat ketakutan dan meminta maaf?” batin Sawako. Kazehaya berdiri dipertigaan jalan yang penuh dengan bunga sakura (cherry) yang bermekaran, dia binggung harus belok kanan atau belok kiri untuk kesekolahnya. Sawako melihat seorang cowok dengan seragam seperti dirinya yang sepertinya binggung itu. “ah.. ano...” kata Sawako lirih menyapa cowok itu. Kazehaya berbalik dan melihat Sawako disisi jalan satunya. “.. SMA Nishi ada disebelah sini” katanya lirih, Kazehaya berjalan menghampiri Sawako, sampai didepan gadis itu Kazehaya tersenyum ramah.  “arigatou..” ucap Kazehaya tersenyum, Sawako melirih ke arah Kazehaya dari balik rambut dan poni yang menutupi mukanya karena ia selalu tertunduk itu. Sawako melihat Kazehaya yang tersenyum padanya. Baru pertama kalinya ada orang yang mengucapkan terima kasih pdhl biasanya mereka akan berkata Maaf karena ketakutan melihatnya.
Saat angin berhembus, bunga Sakura mengugurkan kelopak-kelopak bunga dan sebuah kelopak bunga jatuh diatas rambut Sawako. Melihat itu Kazehaya tersenyum mendekati Sawako dan mengulurkan tangannya. Sawakoo terkejut melihat Kazehaya mendekatinya, ia pun menundukkan kepalanya. Kazehaya mengambil kelopak bunga itu dari rambut Sawako. Ia melihat bentuk kelopak bunga itu dan tersenyum geli “hmmm.. bentuknya sangat anehh... lihatlah” kata Kazehaya pada Sawako. Ia lalu menaruh kelopak bunga itu ditangan Sawako. Ternyata bentuknya seperti gambar hati/cinta.




Sawako menatap kelopak itu dan kemudian melirik lagi Kazehaya. Ternyata cowok itu juga sedang menatap lekat dirinya.  “kazehaya... ohayo.. ayo pergi” seru cowok-cowok teman kazehaya. Kazehaya lega melihat teman-temannya itu. Ia tersenyum pada Sawako “...jaa...” *Jaa = sampai jumpa lagi. Kata Kazehaya kemudian pergi meninggalkan Sawako untuk bergabung dengan teman-temannya. Sawako melihat kazehaya yang pergi kemudian ia melihat lagi kelopak bunga ditangannya. Angin berhembus kuat lagi membuat kelopak bunga semakin banyak yang berguguran. Karena tak punya teman dan tidak bisa bersosialisasi Sawako tak punya teman sama sekali. Ia habiskan waktu istirahat sekolah untuk menyiram bunga-bunga ditaman. Disamping taman ada sebuah lapangan yang dipakai cowok-cowok untuk bermain sepakbola. Sawako mendengar nama Kazehaya dipanggil cowok-cowok itu. Ia pun melirik dan melihat kazehaya ada disana sedang bermain dengan teman-temannya. Diruang lab pun tak jauh beda, cowok dan cewek begitu dengan mudah akrab sekali dengan Kazehaya yang ganteng itu. Kazehaya sendiri memang sosok yang mudah bergaul dengan siapa saja. Ditambah dengan wajahnya yang ganteng sudah tentu cewek-cewekpun banyak yangmenyukainya. Berbeda sekali dengan dirinya.
Suatu hari Kazehaya saat berbincang sambil berjalan ke kelasnya bersama Ryu Sanada sahabatnya dari kecil, ia melihat Sawako sedang mengambil botol-botol ditempat sampah dan memisahkan dengan tutup-tutupnya (buat apa ya dipisahkan gt? Aneh.. ga ngerti juga mo utk apa itu). Didalam kelas, Sawako sedang meghapus papan tulis ia mendengar nama Kazehaya dipanggil seorang cewek. Ia pun menoleh dan melihat Kazehaya sedang bersama seorang cewek cantik didepan pintu. Teman-teman yang ada dikelas berbisik-bisik melihat mereka. “ ehhh.. cewek itu benar-benar cantik ya?” kata seorang cowok, “ohh itu .. dia adalah Kurumi-chan” jawab seorang cewek “.. mereka berdua benar-benar cocok ya?”, “iya benar...” seru cewek yang satunya. Sawako yang melihat Kazehaya dan Kurumi-Chan yang tampak akrab itu juga ikut mengangguk-angguk membenarkan kata-kata teman dikelasnya. Dilain hari Kazehaya saat berbincang dengan cowok-cowok melihat Sawako yang sedang memegang tongkat pel, iapun tersenyum. Dikelas cowok-cowok sedang bergosip soal kutukan Sadako jika ada yang berani menatapnya selama 3 detik, orang itu akan sial. Saat itu ada seorang cowok yang memegang sapu ditangannya dan saat sapu itu dipakainya bergaya seperti bermain golf, sapu itu mengenai kursi dan jadi patah. Mereka bilang dia kena kutukan sadako. Cowok itupun jadi ketakutan apalagi saat Sawako masuk kedalam kelas. Ia langsung menunduk dan meminta maaf pada Sawako.
Sawako berjalan melewati cewek-cewek, merekapun sama, langsung memberi jalan pada Sawako dan meminta maaf smbil menunduk padahal tidak berbuat salah apa-apa.Cewek yang lain berkata klo Sawako bisa berbicara dengan roh ia akan minta diramal tapi cewek yang lain berkata tidak berani karena wajah Kuronuma-san seperti wajah orang yang sedang marah. Kazehaya masuk kedalam kelas dan menyapa teman-temannya “ohayo” teman-temannya pun menjawab “ohayo..” melihat Sawako yang hanya menunduk tak menjawabinya, ia pun berbalik ke arah Sawako yang duduk dikursi paling depan dekat pintu “ohayo Kuronuma” .Sawako kaget mendengar suara Kazehaya didepannya, ia melihat ke kazehaya yang tersenyum padanya. “ohaa...” belum selesai Sawako menjawab bel kelas berbunyi, sawako langsung menunduk mencari bukunya membuat Kazehaya merasa di cuekin.. Sawako sedang jongkok digudang penyimpanan alat olahraga membereskan barang-barang. Kazehaya dan 2 temannya berjalan dan sedang ngobrol tentang Sawako. Cowok yang satunya berkata jika ada yang menatap Sadako 3 detik saja orang itu akan sial.

Mendengar itu kazehaya hanya ketawa “ itu tidak benar katanya.“kau tidak mempercayainya Kazehaya-kun?” kata cowok itu. Merekapun pergi meninggalkan gudang itu. Sawako keluar dari tempat persembuyiannya “oh jadi begitu.. aku tak boleh menatap ke mereka” Sawako malah merasa klo yang dibicarakanmereka itu benar tentangnya, jadi ia berpikir klo ia tak akan menatap mata teman-temannya takut mereka akan sial. Sawako diberi tugas wali kelas untuk mengumpulkan catatan murid dikelasnya. Ragu-ragu ia berjalan didepan kelas. Ia berdiri dibelakang meja guru menghadap teman-temannya dengan kepala tertunduk. “tolong letakkan buku catatan kalian dimeja guru ini” kata Sawako pelan sambil meletakkan bukunya sendiri diatas meja guru. Teman-teman berbisik-bisik saling menitipkan bukunya agar diberikan pada Sawako tapi tak ada yang mau. Akhirnya mereka meletakkan bukunya bukan diatas meja guru tempat sawako berdiri tapi dimeja yang selama ini Sawako pakai. “kuronuma-san.. bukunya aku taruh disini saja” kata teman-temannya dan langsung pergi meninggalkan kelas. Sawako menatap dari jauh teman-teman yang meletakkan buku dimeja yang ditinggalkannya itu. Kazehaya berdiri dan menyodorkan bukunya pada Sawako “ ya ini bukuku... yoroshiku..” *yoroshiku = jaga baik-baik, salam kenal, minta bimbingannya (banyak artinya), kata Kazehaya menatap Sawako.
Sawako mau menatap Kazehaya tapi kemudian dibatalkannya karena ia takut Kazehaya akan sial klo menatapnya. Ia menarik buku yang disodorkan Kazehaya padanya secepatnya, kemudian berbalik mengambil buku dimejanya kemudian dia langsung pergi tanpa sepatah kata pada Kazehay. Cowok itu kaget melihat tingkah Sawako itu dan menatap kepergiannya dengan keheranan. (ow.. ow... 2 x Kazehaya di cuekin Sawako lagi.. hehehe)Pulang sekolah Sawako melihat ada temannya yang menjatuhkan sepeda-sepeda diparkiran dan meninggalkannya begitu saja. Sawakopun menata lagi sederet sepeda-sepeda itu. Kazehaya yang melihatnya pun langsung membantu menata sepeda itu membuat Sawako terkejut karena Kazehaya ada disebelahnya tiba-tiba. Sawako langsung mundur dari berdirinya “arigatou gozaimasu..” bisik Sawako lirih tanpa menatap Kazehaya. “kau ini hebat ya” seru kazehaya, “ehhh?” kata Sawako terkejut dan langsung menatap Kazehaya. “...kau berbicara padaku?” (gubrakkk.. lha emang ngomong sama hantu??? Hihihihii) Kazehaya bengong.. tapi kemudian dia mengangguk tersenyum. Sawako yang melihat senyum Kazehaya langsung terkejut menyadari ia telah menatap Kazehaya lama. Ia langsung menunduk lagi lalu mengambil tasnya yang dilantai dan segera pergi tanpa bicara apapun pada Kazehaya lagi.. ( ke 3 nya Kazehaya di cuekin) dan Kazehaya bengong lagi menatap kepergian Sawako...
Kazehaya ada diruang guru dan sedang berbincang dengan wali kelas mereka Pak kazuichi Arai atau yang biasa dipanggil mereka “pin” ,“ayo aku kemarikan telingamu” kata guru Arai. Kazehaya mendekatkan dirinya pada guru Arai, gurunya itu kemudian merangkulnya dan berbisik. “apakah benar orang akan sial klo menatap Kuronuma ?” Kazehaya terkejut dan bangkit berdiri secepatnya “itu tidak benar” bantah Kazehaya dengan suara keras. Membuat guru-guru diruangan itu menatapnya. Guru Arai jadi sungkan dengan guru lainnya dan ia menganggukkan kepalanya pada setiap guru yang melihatnya dan Kazehaya. Kemudian ia meninju perut kazehaya pelan dan menariknya untuk duduk lagi. “kau benar-benar tak mengerti muridmu” bisik kazehaya pelan ,“kau tak boleh cepat marah seperti itu” . Kazehaya menghela nafas “Kuronuma mudah salah mengerti orang tapi.... dia gadis yang baik”. Guru Arai mengangguk – angguk dan menatap Kazehaya curiga “ehhhh.. ohhh.. apa kau.. pada Kuronuma?”, Kazehaya langsung panik dan mengalihkan pembicaraannya “klo kau kuatir pada Kuronuma, kenapa tak kau buktikan saja sendiri. Kau kan wali kelasnya.” Kata Kazehaya dan langsung pergi meninggalkan Guru Arai. Didalam kelas Kazehaya melihat Sawako yang mengambil pengumuman untuk diumumkan pada teman-temannya. Karena ia tau reaksi yang akan terjadi jika diumumkan Sawako maka Kazehaya mengambil pengumuman itu. “aku ambil ini ya” kata Kazehaya pada Sawako, kemudian ia berjalan didepan kelas dan menempelkannya pada papan tulis. “hai semuanya. Besok minggu akan diadakan permainan untuk test keberanian kita. Jika ada yang mau ikut tolong isi nama kalian di kertas ini. Aku harap kalian semua bisa ikut” seru kazehaya pada teman-temannya. Semua langsung bersemangat antre menulis nama mereka dikertas itu.

Sawako mengambil bolpoint di kotak pensilnya dan siap-siap antre bersama teman-temannya tp kemudian ia mendengar ada cewek yang berkata pada temannya klo seandainya Sawako ikut pasti akan banyak hantu yang muncul. dan itu pasti akan menyenangkan. mendengarnya Sawakopun membatalkan niatnya ikut, ia takut klo ia ikut tapi hantu-hantu tidak muncul, mereka pasti kecewa padanya. Padahal ia tak ingin mengecewakannya. Sawako menyiram bunga ditaman sekolah, “kuronuma.. kuronuma” panggil guru Arai mendekatinya tiba-tiba. Guru Arai langsung memegang kedua bahu Sawako “lihat aku” katanya dan menatap Mata Sawako dan dihitungnya “...1....2....3..” guru Arai melepaskan pegangannya kemudian melihat dirinya sendiri dan tidak terjadi apa-apa padanya. “tidak ada yang terjadi” kata guru Arai tersenyum pada Sawako. Sawako hanya menatap guru Arai penuh pertanyaan. Guru Arai melihat Sawako yang heran dengan tingkahnya kemudian menjelaskan “ Kazehaya yang menyuruhku membuktikannya sendiri”, “ehh? Kazehaya kun?” tanya Sawako. Guru Arai mengangguk dan melihat ada yang aneh dengan Sawako saat menyebut nama Kazehaya. Iapun menunduk lagi menatap Sawako “bagaimana menurutmu tentang dia?” tanyanya pada Sawako, “menurutku.. Kazehaya kun... selalu “sawayaka “menyegarkan” bisik terbata-bata Sawako yang tidak bisa menjelaskan maksud nya dengan baik. “eihhhhh??? Sawayaka? Dia???”, Tanpa mereka sadari Kazehaya ada disana dan agak mendengar namanya disebut. “iya benar” seru Sawako agak keras suaranya. “maksudku.. dia selalu membuat suasana yang menyegarkan” kata Sawako sambil berpikir kata-kata yang tepat untuk menjelaskan kalimatnya. eiiii.. apa maksud kata-katamu itu?” seru Kazehaya dari jauh.
Guru Arai langsung merangkul Sawako dan berbisik “Kuronuma.. aku rasa dia merasa klo kita berbicara hal yang jelek tentang dirinya” Melihat gurunya dan Sawako yang berbisik-bisik, Kazehaya langsung datang mendekat.“pin, apa yang kau lakukan?” teriak Kazehaya mendekati Sawako dan Guru Arai. Guru Arai langsung kabor lebih dulu meninggalkan Sawako sambil bernyanyi, menyindir apa yang dikatakan Sawako tadi..” jaa naa... mr. Sawayaka (segar)”, “orang ini” gerutu Kazehaya, ia kemudian melihat ke arah Sawako yang terdiam. Kemudian ia mengangkat tangannya menyilangkannya didepan mulutnya, Kazehaya Ketawa (ini ciri khasnya Kazehaya klo ketawa selalu menghalangi ketawanya pakai tangan.Kazehaya berkata dibalik tangan yang menutupi mulutnya itu “membuat suasana segar?”

“ummm.. itu... sebuah pujian” kata Sawako takut klo Kazehaya marah karena dikira bergosip hal yang buruk dengan guru Arai tadi. Kazehaya langsung tak bisa menahan diri dan ketawa melihat wajah Sawako yang kuatir itu.

“oh.. aku tak menyegarkan seperti itu”

“iya kau benar seperti itu.. bahkan arti namamu juga” sahut Sawako

“Kuronuma juga” kata Kazehaya

“tapi artinya rawa hitam” jawab Sawako

Kazehaya mengambil pulpen dan menulis dikertas yang dipegangnya “namamu Sawako ditulis dengan karakter huruf “sawayaka” (segar) dan “ko” (anak) kan? Lihatlah..” Kata Kazehaya menunjukkan tulisannya itu. Sawako melihat dikertas yang ditulis Kazehaya tadi, ternyata Kazehaya menuliskan nama Sawako di daftar murid yang ikut test keberanian itu.

“Kuronuma, kau selalu saja melarikan diri.. aku pikir kau membenci” ucap Kazehaya tersenyum melihat Sawako

“aku membencimu?” gumam Sawako heran “.. iii..tuuu.. tidak benar” sahutnya menatap wajah Kazehaya.

“lalu kenapa kau tak bisa coba mengatakan apa yang kau pikir dan rasakan pada orang-orang?” (maksudnya Sawako mencoba bergaul dengan yang lain). Sawako hanya diam. Kazehaya pun pergi meninggalkan Sawako tapi setelah beberapa langkah ia berbalik dan tersenyum pada Sawako
“ datang ya di test keberanian” kemudian ia pergi lagi.




Guru arai bercerita pada ketiga murid yang ditemuinya. Ia bercerita klo dia tadi sudah menatap mata Sawako dan tidak ada(kesialan) yang terjadi padanya. Ketiga muridnya tak percaya klo tidak ada sesuatu yang terjadi pada guru Arai.

“kalian jangan menyebarkan berita yang bukan-bukan” kata guru Arai blom selesai kata-katanya, tiba-tiba ia merasakan kesakitan pada perutnya membuatnya sampai terjatuh menahan nyeri. Ketiga murid yang melihat, langsung takut itu kutukan Sadako, “ itu kutukan Sadako” merekapun lari meninggalkan guru Arai yang tergeletak minta tolong.

GuruArai merogoh kantongnya dan membaca tulisan makanan yang baru dimakannya tadi. Dan ternyata dia makan makanan kadaluwarsa, bukan karena kutukan Sadako.. :D




Sawako berjalan ke kelasnya tapi ia mendengar Yoshida-san dan Yano-san sedang membicarakan dia

“setiap orang pasti akan ketakutan klo melihat Sadako (Sawako)keluar sebagai hantu”
“iya pasti”
“apa menurutmu Sadako mau melakukannya? Dengan dia berdiri disana saja orang-orang pasti akan ketakutan
“iya... klo dia mau melakukannya”

Sawako masuk kedalam kelas mendekati Yano –san dan Yoshida-san.

“anoo..” bisik Sawako pelan

Yano san dan Yoshida – san berbalik kaget melihat Sawako ada dibelakang mereka.

“ bisakah aku menjadi hantu itu.. aku tak dapat memanggil hantu.. tapi aku ingin membantu teman-teman.. jadi biarkan aku jadi hantu” kata Sawako membuat Yoshida dan Yano terkejut


Di acara Test Keberanian.

Tiga orang cowok berjalan ditengah kuburan membawa sebuah senter tiba-tiba Sawako keluar dari pohon dengan baju putih panjang dan rambut yang menjuntai kedepan mukanya membuat ketiga cowok itu lari tunggang langgang.




Yoshida dan Yano yang melihat ketawa geli atas keberhasilan mereka.

“dia bekerja dengan baik” merekapun berjalan ke arah Sawako “sadako kau bekerja sangat baik” kata Yoshida

“Yoshida san... Yano san” sapa Sawako. Yoshida mengulurkan minuman pada Sawako.

“itu dari kami” kata Yano

“Arigatou gozaimasu” ucap Sawako lirih

Yano berjalan mendekati Sawako “bagaiman klo lain kali kau melakukan ini” pinta Yano sambil menerangi wajahnya dengan senter dari bawah dagu.”.. ayo cobalah”

Sawako mengambil senter itu dari tangan Yano kemudian mempraktekkannya.

“apakah sudah menakutkan?” bisik Sawako pelan. Yoshida dan Yano ketawa melihat wajah Sawako yang tampak lebih mengerikan itu.

“ya sangat mengerikan”




Kazehaya tiba-tiba datang dari arah atas. “ohh itu kazehaya”

“ohh kau datang juga” kata Kazehaya. Sawako berbalik untuk melihat Kazehaya dan cowok itu langsung kaget ada Sawako disana “Kuronuma”

Kazehaya turun mendekati ketiganya, dengan agak kesal ia berkata pada Sawako “kau harusnya bilang aku klo kau datang. Aku kan penyelenggaranya...” kemudian ia menghela nafas berdiri didekat Sawako “aku kira kau tidak datang”

“aku benar-benar minta maaf” jawab Sawako tertunduk.

Yoshida dan Yano melihat gelagat Kazehaya dan Sawako jadi tau diri

“kami akan pergi.. sampai jumpa lagi Sadako”

“semangat ya” kata keduanya dan meninggalkan Sawako dan Kazehaya berdua ditengah pekuburan.

“terima kasih untuk minumannya ya” kata Sawako pada keduanya

Dari belakang Sawako, Kazehaya mengamati penampilan Sawako dan ia mengerti sedari tadi Sawako sudah berperan sebagai Hantu “kenapa kau tidak beristirahat dulu saja” ajaknya pada Sawako.




Kuburan tempat mereka test keberanian itu ada diatas bukit dan mereka berdiri diatas tanggul pondasi bukit.

Kazehaya melirik Sawako yang tertunduk didepannya “apa kau tak takut disini sendirian?”

“aku suka malam dan juga aku bahagia.. aku bisa menjadi hantu”

Kazehaya ketawa “kau bahagia menjadi hantu eh?”

“itu karena membuat semua orang senang.. itu lah kenapa aku bahagia” jawab Sawako. Kazehaya yang dari tadi melihat Sawako dari samping terbengong, saat tiba-tiba angin meniup keras rambut yang menutupi wajah Sawako dan menyibakkan wajah Sawako yang sedang tersenyum bahagia.

Karena Kazehaya hanya terdiam Sawako pun menoleh pada Kazehaya yang langsung grogi ketahuan menatap Sawako dari samping.





Kazehaya naik ke atas tembok . Ia menatap takjub kedepan “wahhh.. Kuronuma.. kesini dan lihatlah”

Sawako mencoba naik ke atas tembok itu, Kazehaya mengulurkan tangannya tapi Sawako tidak menerimanya dan melakukannya sendiri.

Sawako berdiri disamping Kazehaya menatap apa yang tadi dilihat cowok itu. Ternyata dari tempat mereka berdiri, mereka bisa melihat lampu-lampu kota yang sangat indah.

“ini terlihat lebih indah dari biasanya” gumam Sawako pelan




Keesokan harinya ada 3 orang cowok yang berdiri didepan kelas dan memberi pengumuman.

“kita akan umumkan hasil dari test keberanian kemarin” kata mereka dengan heboh dan yang lain langsung maju kedepan .

“hukumannya jatuh pada... Kazehaya!” semua langsung berbalik melihat Kazehaya yang berdiri dibelakang dan meledek Kazehaya.

“Kazehaya kau tidak mencapai goalnya ditest kemarin”

Kazehaya hanya ketawa melihat teman-temannya itu “ahh kalian tau ya..haha” tawanya membuat yang lain langsung sontak ikut ketawa.

“kazehaya kesini” panggil murid yang mengumumkan itu.

Kazehaya berjalan kedepan masih dengan tertawa-tawa disorakin teman-temannya.

“hukumannya adalah... kau berhak ngedate bareng Sadako selama 1 minggu!” kata murid itu ketawa-tawa sambil mengulurkan tiket pada Kazehaya.

Kazehaya yang tadi ketawa-tawa langsung terdiam mendengar isi hukuman itu. Sawako pun tertunduk mendengar hukuman itu.

“benar-benar konyol” gumam murid yang lain

“sadako kan sedang mencoba mendekatimu kan?” kata murid itu lagi.

“itu hanya terjadi kebetulan saja” kata Yoshida

“iya apa maksudmu dengan ini?!” kata yano

“ayolah.. inikan hanya sebuah permainan. Kenapa kau tak kencan saja dengannya selama 1 minggu?”




“jika ini adalah sebuah hukuman atas permainan maka kau benar-benar jahat pada Kuronuma” kata Kazehaya marah dan mengulurkan tiket itu lagi pada temannya itu.

“emang kenapa? Ini hanya candaan.”kata cowok itu heran dengan kekesalan Kazehaya

“itu tidak lucu... Kuronuma adalah seorang gadis” seru Kazehaya kesal. Melihat Kazehaya yang masih marah itu cowok itu langsung bertanya penuh keheranan “kazehaya.. jangan bilang kau suka Sadako?!” murid-murid lain langsung heboh tidak setuju.

Kazehaya hanya terdiam tak menjawab dan hanya menatap cowok itu. Semua langsung tambah menjadi ribut.

“kenapa dia tidak membantahnya?”

“Kazehaya... apakah kau benar-benar...” kata cowok cowok itu menutup mulutnya tak percaya Kazehaya menyukai Sawako

“ini tidak seperti kau Kazehaya”

“Kazehaya pikirkan imagemu” bisik-bisik seisi kelas.

Melihat itu semua Sawako gugup dan tidak merasa tidak enak. Tapi binggung apa yang harus dilakukannya.




Kazehaya menarik nafasnya dalam dan melirik teman-temannya. Tak sanggup membantah.

“sudah cukup..!” teriak Yano. Sawakopu bergerak, ia bangkit dari kursinya dengan cepat sehingga kursinya terdorong kebelakang dengan keras mengagetkan semuanya yang langsung terdiam, sunyi.

“ummm.. ini salah paham.. Kazehaya-kun hanya mencoba bersikap baik padaku.. seperti yang ia lakukan pada semuanya jadi ini hanya salah paham.” Kata Sawako dan langsung mengambil tasnya dan pergi meninggalkan kelasnya. Kazehaya dan yang lain terkejut mendengar Sawako berkata-kata, karena Sawako tidak pernah berbicara panjang pada mereka.



Sawako berjalan pulang dengan menangis. “mengapa begini?”. Sawako menghapus airmatanya dan berjalan lagi. Di Anime dijelasin kenapa Sawako menangis yaitu karena ia takut setelah kejadian dikelas tadi, Kazehaya akan jaga jarak dengan dirinya.

“Kuronuma!” teriak Kazehaya yang berlari menyusulnya. Sawakopun menghentikan langkahnya.



Kazehaya berlari kedepan Sawako, dan menatap wajah Sawako. Ia terkejut melihat mata Sawako yang seperti habis menangis itu.

“Kuronuma.. mereka sudah menyesalinya.. karena telah bercanda berlebihan.”
“maaf... kau telah begitu baik padaku tapi malah jadi masalah buatmu” ucap sawako lirih.
“itu tidak masalah sama sekali”




Kazehaya tiba-tiba tersadar tempat dimana mereka berdiri sekarang adalah tempat pertama kalinya ia bertemu dengan Sawako.

“apa kau mengingatnya... ?hari upacara penyambutan. Disini.. kau menunjukkan arah padaku..” Kazehaya tertunduk gelisah dan pelan-pelan melanjutnya kata-katanya “..sejak saat itu.. aku... tentang kamu..”

“aku mengingatnya!” potong Sawako tiba-tiba. “.. karena sejak hari itu Kazehaya-kun aku mengagumimu..”

“kagum?” kata Kazehaya menatap sawako yang gugup didepannya.

“aku mengagumimu...” Sawako binggung mau mengungkapkan kata-kata yang ada dipikirannnya “...Kazehaya kun... kau selalu bersinar dan sangat menyegarkan.. aku juga ingin sepertimu Kazehaya kun. Aku selalu menghormatimu.” Lanjut Sawako terbata-bata

“menghormati?” gumam Kazehaya heran dengan kata-kata yang keluar dari bibir sawako.

“aku masih menghormatimu sampai saat ini, sungguh. Jadi.. terima kasih” Kata Sawako grogi dan langsung pergi meninggalkan Kazehaya yang sedang memikirkan kata-kata Sawako tadi.




Kazehaya menghela nafasnya dalam-dalam dan menengadah menatap daun-daun pohon sakura (cheri). Ia teringat awal pertemuannya disini, saat daun-daun berganti dengan bunga-bunga sakura.

“kapankah... rasa ini akan mencapai (meraih)hatimu? perasaan ini... yang sudah aku rasakan sejak hari itu (pertama bertemu).. perasaan ini bahkan sudah bertumbuh begitu besar..” bisik hati Kazehaya.




Flash Back Saat pertemuan pertama kali mereka dibawah bunga sakura yang mekar.

Saat Kazehaya meninggalkan Sawako untuk pergi bersama teman-temannya dan kemudian ia berbalik, ia melihat Sawako yang berbeda yang membuatnya jatuh cinta at the first sight!

Inilah cinta pandangan pertamanya Kazehaya pada Sawako.. saat angin menyibakkan rambut yang menutupi wajah Sawako dan Sawako yang tersenyum bahagia menatap guguran kelopak bunga sakura. Suatu pemandangan yang tak mungkin dilupakan Kazehaya !Pola
Pola yang digunakan di film ini adalah pola non linier karena di beberapa adegan ada flashback mengingat kembali pada waktu sebelumnya untuk memperkuat statement yang dibicarakan misalnya saat Kazehaya mengungkapkan perasaan nya kepada Sawako.
Struktur
Struktur yang dipakai dalam film ini adalah Naratif karena setiap rangkaian peristiwanya saling berhubungan satu sama lain terikat oleh logika sebuah akibat yang terjadi dalam ruang dan waktu. Misalnya pada saat mengapa Kazehaya menyukai Sawako karna di sebelumya Kazehaya melihat Sawako sedang tersenyum sambil terkena hembusan angin dan terurai rambutnya.



Karakter
Mikako Tabe sebagai Sawako Kuronuma , Seorang gadis yang sebenarnya  baik, pekerja keras, konsisten namun pemalu dan lugu sehingga membuat orang salah sangka, Namanya sering disalahkan menjadi Sadako.
Haruma Miura sebagai Shota Kazehaya , Seorang siswa popular di sekolah yang telah memenangkan hati seluruh siswi disekolahnya dan dia jatuh cunta dengan Sawako saat pertama kali bertemu.
Mirei Kiritani sebagai Ume Kurumizawa,  Gadis yang menyukai Kazehaya sejak mereka kenal di bangku SMO, dia adalah sebagai tokoh yg melawan Sawako.
Misako Renbutsu sebagai Chizuru Yoshida, Seorang mantan “yankee” yang berasal dari SMP yang sama dengan Kazehaya dan salah satu sahabat Sawako.
Natsuna Watanabe sebagai Ayane Yano,  Seorang yang tidak baik dalam mengekspesikan diri seperti sawako, Teman baiknya Chizuru yang pada SMP sekelas.

Ruang
Ruang kreatif yang digunakan pada film ini adalah nyata, karna sepanjang film ini hanya berada di lingkungan sekolah, rumah dan kota.

Waktu
-          Batasan waktu (durasi)
Batasan waktu pada film Kimi Ni Todoke (From Me To You) yaitu 128 menit 48 detik.
-          Frekuensi Waktu
Frekuensi waktu yang digunakan memakai kilas depan dan di beberapa bagian memakai kilas balik.

-          Urutan Waktu 
Terimakasih Anda telah membaca tulisan / artikel di atas yang berjudul : Analisis Film Kimi Ni Todoke jangan lupa komen dan berbagi :)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar