Jumat, 13 November 2015

Sifat Sifat Komunikasi Reviewed by Esemka Date 11/13/2015 10:29:00 AM

Sifat Sifat Komunikasi

Komunikasi Verbal dan Non-Verbal
                 
     Havied Cangara mengemukakan:
                “simbol dapat diartikan sebagai lambang yang memiliki objek,    sedangkan kode adalah seperangkat simbol yang telah disusun     secara       sistematis  dan teratur sehingga memiliki arti.”
     David K. Berlo menyatakan bahwa simbol yang tidak memiliki arti        bukanlah suatu kode.

ciri-ciri simbol yaitu:
           Semua kode yang memiliki unsur nyata
           Semua kode yang memiliki arti
           Semua kode yang tergantung pada persetujuan pemakainya
           Semua kode yang memiliki fungsi
Semua kode yang dapat dipindahkan apakah melalui media maupun  melalui saluran-saluiran komunikasi lainnya.

Kode  dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

A.  kode komunikasi verbal

                Kode verbal yang umum adalah bahasa. Havied Cangara mendefinisikan bahasa sebagai seperangkat kata yang telah disusun secara berstruktur sehingga menjadi himpunan kalimat yang mengandung arti.
Menurut Larry L. Barker  bahasa memiliki tiga fungsi yaitu:
       Untuk penamaan (naming atau labeling). Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha  mengidentifikasi objek, tindakan atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.
       Fungsi interaksi. Fungsi ini menekankan berbagi gagasan dan emosi yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan.
       Fungsi transmisi informasi. Bahasa sebagai transmisi lintas waktu, dengan menghubungkan masa lalu-masa kini-dan masa depan, memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita. Tanpa bahasa kita tidak mungkin bertukar informasi, tidak mungkin menghadirkan semua objek dan tempat untuk kita rujuk dalam komunikasi kita.

                Keterbatasan Bahasa

                Bahasa verbal sebenarnya porsinya hanya 35% dari keseluruhan komunikasi kita. Dan bahasa memiliki keterbatasan-keterbatasan sebagai berikut:
                1. Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek
                2. Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual.
                3. kata-kata mengandung bias budaya.
                4. Percampuradukan fakta, penapsiran dan penelitian
  
                Bahasa terikat oleh kontek budaya, menurut hipotesis dari Benjamin Lee Whorf dan  Edward safir:
                                1).   Tanpa bahasa kita tidak dapat berpikir.
                                2).   Bahasa mempengaruhi persepsi.
                                3).   Bahasa mempengaruhi pola berpikir.
               
Bahasa terikat oleh kontek budaya, atau merupakan perluasan budaya. Menurut teori Sapir-Whorf (teori relativitas linguistik) setiap bahasa mengandung suatu dunia sombolik yang khas, yang melukiskan realitas pikiran, pengalaman batin dan kebutuhan pemakainya.

Hipotesis dari Benjamin Lee Whorf dan  Edward safir mengemukakan:

                                1).   Tanpa bahasa kita tidak dapat berpikir.
                                2).   Bahasa mempengaruhi persepsi.
                                3).   Bahasa mempengaruhi pola berpikir.

B.  Kode Komunikasi Non-Verbal
               
                Lambang non-verbal yang digunakan dalam berkomunikasi menurut Mark Knapp (1978) memiliki fungsi sebagai berikut:
        Meyakinkan apa yang diucapkan (repetition)
       Menunjukan perasaan dan emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata (substitution).
        Menunjukan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity)
       Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasakan belum sempurna.
               
Berdasarkan penelitian Albert Mahrabian menyatakan bahwa:
        tingkat kepercayaan dari pembicaraan orang hanya 7 % berasal dari bahasa verbal,
        38 % dari vokal suara
       dan 55% dari ekspresi muka.
       Dia menambahkan apabila terjadi pertentangan antara ucapan dan perbuatan maka orang cenderung akan melihat dan mempercayai hal-hal yang bersifat non-verbal.

Macam-macam  lambang/kode non-verbal

                a. Kinesiks
               
                Kinesiks merupakan kode non-verbal yang ditunjukan oleh gerakan-gerakan badan, yang meliputi:
                1.            Emblems; Isyarat yang punya arti langsung pada simbol yang dibuat        oleh gerakan badan.
                2.            Ilustrators: Isyarat yang dibuat oleh gerakan-gerakan badan untuk           menjelaskan sesuatu
                3.            Affect displays: Isyarat yang terjadi karena ada dorongan emosional       sehingga berpengaruh pada ekspresi muka
                4.            Regulators: Gerakan-gerakan tubuh yang terjadi pada daerah kepala
                5.            Adaptory:  Gerakan badan yang dilakukan sebagai tanda               kejengkelan

b. Gerakan mata (eye gaze)

                Memberi isyarat tanpa kata-kata mata merupakan alat komunikasi yang paling berarti. Gerakan mata adalah pencerminan hati.
 Mark Knapp dalam penelitiannya menemukan empat fungsi gerakan mata, yaitu:
  1. Untuk memperoleh umpan balik dari lawan bicaranya
  2. Untuk menyatakan terbukanya saluran komunikasi dengan tibanya waktu untuk berbicara
  1. Sebagai signal untuk menyalurkan hubungan, dimana kontak mata akan meningkatkan frekuensi bagi orang yang memerlukan.
  2. Sebagai pengganti jarak fisik, maksudnya walau ada jarak dalam suatu ruang maka kontak mata dapat mengatasi jarak pemisah yang ada.
  3. c. Sentuhan (touching)
  4. Sentuhan merupakan isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan.
  5. Menurut bentuknya sentuhan badan dibagi menjadi tiga macam yaitu:
  6. 1. Kinesthetic
  7.                 Isyarat yang ditunjukan dengan bergandengan tangan satu sama lain, sebagai simbol keakraban atau kemesraan.
  8. 2. Sociofugal
  9.                 Isyarat yang ditunjukan dengan berjabat tangan atau saling merangkul. Misalnya di arab dan asia Selatan untuk menunjukan keakraban bersentuhan pundak dengan pundak/berpelukan.
  10. 3. Thermal
  11.                 Isyarat yang ditunjukan dengan sentuhan badan yang terlalu emosional sebagai tanda persahabatan yang begitu intim.

d. Paralanguage

                Isyarat ini ditunjukan dengan adanya tekanan atau irama suara sehingga penerima dapat memahami sesuatu di balik apa yang diucapkan. Kesalahpahaman sering terjadi kalau komunikasi berasal dari etnik yang berbeda.

e. Diam

                Diam bisa merupakan kode non-verbal yang memiliki arti.
                Mark Picard mengatakan bahwa diam bisa berarti negatif dan positif. Sikap diam merupakan realita yang sulit untuk diterka karena bisa multi makna (marah, malu, atau cemas dan lain-lain.), untuk memahami sikap diam maka kita perlu belajar terhadap budaya atau kebudayaan-kebudayaan seseorang.

f. Postur tubuh

Orang dilahirkan dengan berbagai macam bentuk postur tubuh.
Well dan siegel  menemukan dan membagi bentuk tubuh manusia dalam tiga bagian yaitu:
  1. Ectomorphy, adalah bentuk tubuh yang kurus tinggi yang dilambangkan sebagai orang yang ambisi, pintar, kritis dan sedikit cemas.
2.            Mesomorphy memiliki bentuk tubuh yang tegap, tinggi, dan atletis yaitu memiliki pribadi yang cerdas, bersahabat, aktif dan kompetitif.
3.            Endomorphy memiliki tubuh pendek, bulat dan gemuk dimana mereka digambarkan berpribadi humoris, santai dan cerdik.

g. kedekatan dan ruang (proximity and spatial)

Ini menunjukan kedekatan diantara dua objek yang mengandung arti.
Edward T. Hall membagi kedekatan menjadi:
       Wilayah intim (rahasia) jarak 3-18 inchi
       Wulayah pribadi 18 inchi-4 kaki
       Wilayah sosial 4-10 kaki
       Wilayah umum (publik) sampai suara kita terdengar antara 10 kaki-tak terbatas.

h. Artifact dan Visualisasi

                Artefak adalah hasil kerajinan manusia yang mengandung arti, selain untuk kepentingan estetika atau untuk menunjukan status atau identitas.
i. Warna

                Warna memberi arti pada suatu objek. Hampir seluruh bangsa memiliki arti tersendiri pada warna, baik dari arti bendera, upacara ritual dan lain-lain.
j. waktu

                Waktu mempunyai arti tersendiri bagi kehidupan manusia. Bagi masyarakat tertentu melakukan suatu pekerjaan seringkali melihat waktu..
k. Bunyi

                Bunyi-bunyian yang diartikan sebagai isyarat misalnya; siulan, bertepuk, bunyi terompet, beduk dll.
l. Bau

                Selain sebagai status kosmetik juga dapat dijadikan petunjuk arah; misalnya bangkai, karet terbakar dll.
                 



Terimakasih Anda telah membaca tulisan / artikel di atas yang berjudul : Sifat Sifat Komunikasi jangan lupa komen dan berbagi :)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar