Minggu, 24 Mei 2015

Tari Galombang - Sumatra Barat Reviewed by Esemka Date 5/24/2015 09:27:00 AM

Tari Galombang - Sumatra Barat

Tari Galombang






Tari galombang adalah salah satu tari tradisional Minangkabau yang hampir dimiliki oleh setiap daerah. Tarian ini selalu ditampilkan pada upacara penyambutan tetamu yang dihormati seperti Ketua adat atau Penghulu, Guru Silat, dan Penganten.

Pra Pertunjukan
Pada sebelum penampilan tari Galombang tradisional harus ada daun sirih lengkap yang akan disuguhkan kepada para tamu. Tujuan sirih yang lengkap dengan pinang dan kapur sirih, menurut adat menunjukkan basa-basi atau sopan santun kepada tetamu seperti para ketua adat, pejabat pemerintah, atau tamu agung lainnya.

pertunjukan
Dalam segi pertunjukan tari galombang menggunakan gerak silat yang digunakan sebagai asas tari galombang.sangat terlihat pada sikap kaki dan tangan, yang disebut dengan kudo-kudo, gelek, siku-siku, ambek, tapuak.Sedangkan pergerakan kaki dikenal dengan langkah duo dan langkah tigo.

Pasca Pertunjukan
Setelah selesai melakukan pertunjukan tari galombang.Kira-kira lima puluh meter dari tempat acara, para tamu dinanti oleh kumpulan penari dari pihak tuan rumah. Dalam jarak kira-kira sepuluh meter ke hadapan, penari tuan rumah membuat gerakan mundur. Sedangkan penari dari pada pihak tetamu terus maju. Bedanya dengan pencak, kedua kumpulan tidak melakukan gerakan menyerang atau menangkis.
Bentuk Pertunjukan
tari Galombang lebih merupakan tarian upacara di bandingkan pada permainan atau tontonan, yang dihidangkan pada upacara penobatan Penghulu. Pamerannya terdiri dari puluhan laki-laki yang terbagi dua kumpulan, yang masing-masing dipimpin oleh seorang tuo yang memberikan aba-aba.
Gerakan mereka mengembang lepas dengan tangan yang terbuka serta jari yang melentik. Gerakan badan merendah ketika melangkah kaki lebar-lebar, lalu meninggi dengan mengangkat sebelah kaki hampir setinggi lutut seperti alunan gelombang. Alat bunyian talempong mengiringi di belakang. Semua gerakan tidak menyesuaikan diri dengan irama bunyi-bunyian, melainkan tergantung pada aba-aba yang membuat improvisasi berdasarkan rasa keindahan.

Fungsi
tari Galombang hanya ditampilkan untuk penghulu pucuk saja yaitu penghulu yang terpilih sebagai ketua dari segala penghulu di nagari tersebut. Jika galombang ditarikan maka masyarakat akan mengetahui bahwa tamu yang datang adalah Penghulu Pucuk. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa tari Galombang merupakan tari kebesaran Penghulu.
Silek galombang mempunyai hakekat yang sakti yaitu: pertama untuk memagar tamu yang dihormati agar tidak dimudarati oleh orang lain, kedua untuk mengalihkan pikiran tamu jika ia berniat jahat . Dengan memperlihatkan bunga-bunga silat maka para tetamu akan tertipu, fikirannya yang jahat menjadi lenyap kerana menyaksikan pergerakan-pergerakan yang indah yang dilakukan oleh para pesilat/penari.

Masyarakat Penyangga
Tari galombang dalam masyarakat juga sering dipersembahkan bagi menyambut pelancong adalah tari galombang kreasi. Pergerakannya jauh berbeda dengan galombang asli. Tarian tersebut dominan ditarikan oleh perempuan. Pergerakannya tidak berkesan maskulin lagi seperti pergerakan silat namun lebih disesuaikan untuk ditarikan oleh perempuan. Persembahan tari galombang kreasi ini penarinya lebih didominasi oleh perempuan.
Tari galombang kreasi yang didominasi oleh perempuan yang cantik-cantik dengan pakaian-pakaian adat yang serba keemasan ini juga seringkali digunakan untuk penyambutan pelancongan.

Kesimpulan
Tari galombang pada upacara penghulu sebagai simbol status sosial adat yang kuat adalah art by destination .

Berlakunya akulturasi sebagai impak dari pada berkembangnya industri pelancongan merupakan potensi yang menjayakan tarigalombang terus menerus berfungsi di tengah masyarakat Minangkabau yang juga sedang berubah.

Tari Galombang sangat potensi dalam industri pelancongan, art bymetamorfosis, yang mengalami perkembangan koreografi, merupakan faktor profesional yang ditandai dengan kreativiti seorang koreografer menyesuaikan dengan perubahan dan kondisi.

Perubahan itu ditandai dengan perubahan ikon lelaki menjadi ikon perempuan adalah suatu kemajuan yang sangat erat hubungannya dengan intelektual, sosial budaya dan gaya hidup (status sosial) masyarakat Minangkabau di kota Padang.


Terimakasih Anda telah membaca tulisan / artikel di atas yang berjudul : Tari Galombang - Sumatra Barat jangan lupa komen dan berbagi :)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar