Sabtu, 09 Mei 2015
Pengertian Miss en Scene
Reviewed by Esemka
Date 5/09/2015 11:10:00 AM
Label:
artikel
,
film
,
materi
Pengertian Miss en Scene
Posted by
Esemka
di
5/09/2015 11:10:00 AM
Mise
en scene berasal dari bahasa prancis ( dibaca: mis ong sen), berarti meletakkan
satu subjek dalam adegan. Jika diaplikasikan dalam film, Mise en scene mengacu pada segala aspek visual
yang muncul pada film, seperti setting, aktor, latar, kostum, pencahayaan dan
lain sebagainya.
Mise
en scène pertama kali dipopulerkan oleh
para kritikus Perancis yang berkecimpung di dunia teater pada tahun 1950an
(Roberts & Wallis, 2001). Secara sederhana mise en
scène dapat diartikan sebagai tindakan menempatkan beberapa hal
kedalam kerangka film, seperti mengatur objek yang akan difilmkan atau mengatur
posisi kamera (Turner, 2006).
Mengerjakan berbagai aspek visual secara matang dalam film dapat
berfungsi untuk membantu mengekspresikan visi film. Mampu menghasilkan rasa
ruang dan waktu, pengaturan susana hati, dan menggambarkan karakter film
tersebut. Mise en scene bersama teknik
sinematografi dan editing akan sangat berpengaruh terhadap efek dramatisasi
film pada penonton. Mise en scenejuga
mempengaruhi penonton untuk tetap duduk mengetahui perkembangan seluruh adegan,
atau justru meninggalkan film saat diputar.
Orang yang berperan penting membantu sutradara dalam hal ini adalah
desainer produksi. Desainer produksi memiliki tanggungjawab besar terhadap
tampilan umum dari film. Oleh karena itu keduanya harus bisa saling bekerjasama
menyempurnakan berbagai aspek Mise en scene.
Aspek aspek dalam Miss en Scene
Pencahayaan
Membuat film bisa diibaratkan melukis dengan cahaya, untuk itu
pencahayaan menjadi faktor penting dalam Mise En Scene produksi
film. Intensitas, arah, dan kualitas pencahayaan dapat menunjukkan waktu,
tekstur, bentuk, jarak, dan suasana sehingga mampu mempengaruhi pemahaman
audiens terhadap film yang dibuat. Penggunaan cahaya remang misalnya, akan
lebih dapat memberi kesan tersembunyi, rasa misteri atau ketakutan, jika
dibandingkan penggunaan cahaya terang. Untuk alasan ini, pencahayaan harus
benar-benar direncanakan terlebih dahulu untuk memastikan efek yang diinginkan
pada penonton.
Akting
Akting berasal dari kata to Act (beraksi).
Itulah sebabnya sutradara sering memberi aba-aba “ACTION..!” pada
saat aktor diminta untuk ber-aksi. Dalam bahasa Indonesia akting diterjemahkan
menjadi peran (berperan/memerankan) atau memeragakan terhadap satu tokoh.
Akting dalam media film tentu berbeda dengan akting dalam media panggung.
Dengan alat bantu kamera, seorang aktor bisa berperan lebih natural karena
tidak membutuhkan gestur yang berlebihan jika dibandingan ketika beraktiing di
panggung.
Filmstock
Pilihan hitam-putih atau warna, fine-grain atau
kasar dalam film akan memunculkan kesan yang berbeda. Penggunaan pilihan warna
hitam-putih untuk film, ternyata tidak hanya digunakan pada film lawas saja.
Aspek Rasio
Aspek Rasio (Aspect Ratio)
merupakan perbandingan proporsi antara lebar dan tinggi dalam film. Ada banyak
ukuran perbandingan aspek rasio, hal ini tergantung pada media rekam dan output
yang digunakan. Secara umum aspek rasio dalam media film menggunakan 16:9 (wide screen) atau 4:3 (square screen).
Pemilihan aspek rasio ini juga tergantung pada saluran distribusi film yang
akan diproduksi
Make up & Kostum
Kostum merupakan sesuatu yang mengacu pada penggunaan pakaian pada tiap
karakter. Sebagai salah satu aspek dalam Mise En Scene,
pertimbangan penggunaan warna atau desain tertentu pada kostum akan turut
membantu dalam membentuk karakter setiap tokoh yang diperankan. Gaya makeup akan terkait erat dengan kostum, karena
mengungkapkan ciri-ciri karakter dan perubahan dalam karakter dapat dibentuk
oleh keduanya. Makeup dan Kostum bisa menjadi
satu simbol terhadap sebuah zaman, negara, status sosial, ekonomi, budaya,
pendidikan maupun ideologi tertentu. Makeup dan
Kostum selalu terkait erat dengan setting. Setting membangun latar belakang
sesuai cerita sementara makeup &
kostum membangun identitas karakter pemain.
Ruang
Kedalaman, kedekatan, ukuran dan proporsi dari tempat-tempat dan
benda-benda dalam sebuah film dapat mempengaruhi pembacaan film. Representasi
ruang dapat dimanipulasi melalui penempatan kamera dan penggunaan lensa.
Komposisi
Pengaturan komposisi objek, pelaku pada ruang di dalam frame film juga tidak kalah penting. Penggunaan
komposisi simetris maupun a-simetris yang tepat akan memberi kesan yang
artistik pada tiap shot. Pengaturan
komposisi dapat mengacu pada intensitas cahaya, gerakan, warna, dan benda-benda
dalam frame pengambilan gambar.
Desain
Latar
Latar (setting) merupakan tempat atau lokasi dimana suatu
adegan dimainkan. Kemampuan mengatur setting menjadi
satu elemen penting dalam Mise En Scene agar
film dapat terlihat nyata. Hal ini barguna untuk memperkuat emosi karakter,
mampu menggambarkan makna sosial, psikologis, emosional, ekonomi dan budaya
dalam film. Salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh desainer produksi
dan sutradara adalah memutuskan apakah untuk mengambil gambar tersebut
dilakukan di lokasi nyata (Shot on Location),
membuat studio indoor maupunoutdoor atau menggunakan teknologi manipulasi
digital seperti yang sering digunakan dalam film animasi.
Terimakasih Anda telah membaca tulisan / artikel di atas yang berjudul : Pengertian Miss en Scene jangan lupa komen dan berbagi :)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar